MOMENTUM, Metro--Managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yan, Kota Metro akan melakukan uji laboratorium pada air sumur warga. Uji laboratorium itu untuk memastikan, kebenaran sumur warga tercemar limbah rumah sakit tersebut atau tidak.
"Kami bersedia melakukan analisis bertahap dan akan mengambil sampling air sumur warga ini untuk melihat apakah benar tercemar limbah rumah sakit atau tidak. Nanti akan kami pihak tigakan," kata Susia petugas kesehatan keliling (Kesling) RSUD Jenderal Ahmad Yani saat meninjau air sumur warga bersama jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, Selasa (5-1-2020).
Dia berjanji, akan menginformaskan hasil uji laboratorium itu kepada warga.
"Paling cepat dua minggu. Tapi karena saat ini sedang pandemi covid, jadi kemungkinan agak lama. Tapi nanti, jika hasil uji labnya sudah diketahui, kami akan informasi kan ke warga," terangnya.
Menurut dia,pihak RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro, selalu rutin melakukan sampling pengelolaan limbah medis.
"Kami rutin setiap bulan melakukan pengawasan pengelolaan limbah dan melakukan uji sampling. Laporan dokumen pengelolaan limbah setiap bulannya kami ada," tegasnya.
Kepala Bidang Bina Lingkungan pada DLH Kota Metro A Ansori mengatakan, ada beberapa kemungkinan jenis limbah yang mencemari air sumur warga di RT 04 RW 01 Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur itu.
"Air sumur itu bisa tercemar limbah rumah tangga, seperti air bekas cuci piring atau limbah dari rumah makan. Tidak menutup kemungkinan bisa juga limbah dari rumah sakit," kata dia.
Baca juga: Air Sumur Berbau, Warga Menduga Tercemar Limbah RSUD Ahmad Yani
Karena itu, DLH menyarankan manajemen RSUD Jenderal Ahmad Yani untuk melakukan uji sampling laboratorium air sumur warga tersebut.
"Rumah sakit rajin membuat laporan pengelolaan limbahnya dan ditembuskan ke kami. Tapi, tidak ada salahnya melakukan sampling air sumur warga untuk diuji lab," ucapnya. (**)
Laporan: Adipati Opie/ Rio
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum