MOMENTUM, Gedongtataan--Mantan Ketua DPRD Kabupaten Pesawaran, M Nasir menyatakan telah membatalkan niatnya untuk menghibahkan kantor PDIP di Desa Wiyono, Kecamatan Gedongtataan.

Nasir, yang juga mantan ketua DPC PDIP Pesawaran, mengaku sebelumnya berniat menghibahkan kantor PDIP tersebut kepada partainya. Namun, setelah pilkada, niat itu diurungkan.

Pembatalan itu diduga karena Nasir kecewa terhadap partai besutan Megawati Sukarnoputri itu. Alasannya, meski menjabat ketua PDIP Pesawaran, partainya justru mengusung calon lain dalam Pilkada Pesawaran.

Kendati demikian, Nasir tetap maju mencalonkan diri sebagai bupati dengan partai lain. PDIP akhirnya memecat Nasir dari keanggotaan partai.

Menurut dia, karena sudah bukan lagi kader PDIP, menjadi salah satu alasan untuk tidak menghibahkan gedung dua lantai tersebut kepada PDIP.

"Itu gedung milik saya bukan punya PDIP. Tanah punya saya, yang bangun juga saya," kata Nasir saat dikonfirmasi via pesan Whatsapp, Senin (11-1-2021).

Baca Juga: Kantor PDIP Pesawaran di Wiyono Masih Sengketa

Menanggapi keinginan pengurus DPC setempat untuk melakukan musyawarah terkait sengketa kepemilikan kantor, Nasir menanggapi dingin dan merasa belum ada yang menghubungi.

"Musyawarah apa, tadinya punya niat baik, tapi sekarang tidak lagi, Saya sudah tidak di PDIP lagi," ujar dia sambil mengirimkan emoticon tersenyum di akhir pesannya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) Kabupaten Pesawaran Endro S Yahman mengatakan bahwa hal tersebut akan diselesaikan dengan musyawarah.

"Kalau kita sengketa kan secara hukum, itu tidak, tapi kita akan berkomunikasi dan musyawarah dengan pihak Pak Nasir, dan permasalahan ini mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat kita selesaikan," kata dia.

Akibat sengketa, gedung berwarna merah lengkap dengan simbol PDIP yang dibangun pada 2016, itu kini tidak berpenghuni dan tidak ada aktifitas partai. (*)

Laporan: Rifat

Editor: M Furqon.