MOMENTUM, Bandarlampung--Catur belum menjadi cabang olahraga popular di Indonesia. Kondisi tersebut, menjadi salah satu kendala dalam menjaring atlet-atlet catur berbakat.
"Salah satu kendala dalam mendongkrak prestasi atlet catur adalah sulit menjaring bibit atlet berbakat. Itu karena, (catu) belum menjadi olahraga popular, seperti sepakbola dan bulutangkis. Ini salah satu yang menjadi pekerjaan rumah kami," kata Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Provinsi Lampung Imer Darius, Jumat (4-6-2021).
Karena itu, lanjut dia, perlu upaya semua pihak untuk menjadikan catur sebagai olahraga popular.
"Kami punya rencana menggelar pertandingan catur simultan (serentak) dengan mendatang pecatur nasional atau para selebriti, agar olahraga catur ini semakin diminati masyarakat, terutama kaum mellinel," ungkapnya.
"Kemudian kita siapkan sarana permainan catur di ruang-ruang terbuka publik, seperti taman kota atau tempat wisata. Dengan begitu olahraga catur akan semakin popular, bahkan menjadi gaya hidup kaum millenial," harapanya.
"Untuk mewjudkan itu, tentu membutuhkan dukungan semua pihak, pemerintah, dan para pengusaha tempat wisata," terangnya.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Percasi Lampung Burhanudin. Dia mengatakan, Percasi Lampung juga siap menjalin kerjasama dengan dinas pendidikan untuk menjadikan catur sebagai kurikulum ekstrakulikuler di sekolah-sekolah.
"Kami juga mendorong, para penggemar catur untuk membentuk klub-klub catur di tingkat Rukun Tentangga. Kami siap memfasilitasi penyelenggaran turnamen antar klub secara berjenjang. Sehinga nantinya, akan semakin memudahkan proses penjaringan atlet," kata Burhanudin yang juga menjabat sebagai Hakim Pengadilan Tipikor, Provinsi Lampung itu. (**)
Laporan/Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum