MOMENTUM, Bandarlampung--Dulu koran jadi alternatif dalam
mempromosikan sebuah produk. Kemudian alternatif iklan produk beralih ke media televisi
yang bisa menjangkau konsumen dengan lebih luas.
Tapi kini, beriklan melalui online, seperti di google
adsense (ads) menjadi solusi yang paling efektif dan diminati oleh perusahaan
dalam menjangkau konsumennya. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
ketika beriklan di google ads agar hasilnya maksimal.
Begitulah pemaparan yang disampaikan oleh Dr Supriyadi,
Dosen Magister Manajemen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya saat
mengajar melalui virtual, Sabtu (26-6-2021).
“Dua puluh tahun lalu, kalau saya pemilik perusahaan ingin
iklan produk pasti menggunakan koran. Itu jauh lebih efektif ketimbang saya
harus mengelilingi Bandarlampung ini, tenaga saya habis,” kata Supriyadi pada
para mahsiswa S2 kampus setempat.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa dulu koran menjadi media
paling handal dalam pemasaran produk, barang maupun jasa.
“Tentu yang namanya koran juga ada keterbatasnnya, yang
bisa ditayangkan di koran hanya gambar dan tulisan,” jelasnya.
Namun seiring berjalannya waktu, muncullah stasiun Televisi
(Tv). “TVRI yang pertama, hidupnya sore sampai malam. Kemudian di tahun 90-an barulah
muncul stasiun pendidikan,” tuturnya.
Seiring perjalanan waktu, saat ini tv juga mendapat saingan
cukup berat, karena semuanya sudah pakai internet.
“Dulu koran menjangkau sampai pelosok daerah, bahkan
duduk-duduk di stasiun bacanya koran. Kalau sekarang mencari berita menggunakan
handphone. Tv juga gitu, iklan mereka sudah berkurang karena disaingi oleh
internet,” paparnya.
Tak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memiliki dampak
baik, yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, termasuk dalam dunia usaha (bisnis).
“Maka pemasaran sekarang tidak lagi berfokus pada fisik,
tapi lebih menggunakan dunia maya. Beberapa tokoh juga sudah mengembangkan
produk di dunia maya,” kata Supriyadi.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa di dunia maya (internet)
ada namanya search
engine optimization atau SEO (pengoptimalan mesin pencari) dan
search engine marketing.
“SEO dan search engine marketing inilah yang digunakan
dalam proses pemasaran perusahaan. Ada SEO dan search engine marketing yang
gratis, ada juga yang berbayar,” jelasnya.
Namun bagi para pebisnis, Supriyadi menyarankan untuk menggunakan yang berbayar. “Karena kita berkecimpung dalam dunia bisnis tentu tidak mau memasarkan setengah-setengah. Maka yang kita gunakan harus yang berbayar,” sarannya.
Baca juga: PTN vs PTS
Promosi
Melalui Website
Untuk memperomosikan usaha melalui internet atau google,
salah satunya dengan menggunakan website, baik yang berbayar maupun gratisan.
“Kalau kita memutuskan untuk membuat website berbayar, yang
pertama harus disiapkan adalah hosting dan domain. Domain itu ibarat alamat, sementara
hosting ibarat bangunannya,” terangnya.
Agar website sebuah perusahaan menarik, saran Supriyadi,
harus mengutamakan display advertising atau tampilan iklan, baik dalam bentuk gambar ataupun video yang berada di website.
“Dalam dunia marketing, display advertising ini sangat
penting. Bahkan sangat membantu bisnisnya,” ujarnya.
Supriyadi menyebut, banyak cara yang bisa dilakukan agar
display advertising menarik, diantaranya dengan membuat iming-iming positif.
“Misalnya seperti diskon harga dan gambar yang menarik
perhatian calon konsumen. Jadi iklan kita menjadi hidup,” jelasnya.
Bagi yang tidak memiliki website juga tetap bisa beriklan
di goole. “Tidak punya website juga bisa
melalui google. Nanti google yang menitipkan iklan di website orang, tentunya
website yang berkaitan dengan produk yang kita perdagangkan,” paparnya.
Namun, saran Supriyadi, sangat sayang jikalah seorang
pebisnis tidak punya website, selain media promosi jejaring sosial seperti Instagram,
facebook, dan lainnya.
“Karena website kita juga bisa menghasilkan uang. Melalui
iklan orang lain yang diletakkan oleh google,” jelasnya.
Kiat Beriklan
di Internet
Lebih lanjut Pak Supriyadi –—mahasiswa menyapanya—
menjelaskan bahwa saat memutuskan untuk beriklan di internet, seperti di google
ads, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
“Pertama tampilan harus menarik. Kalau tidak menarik
bagaimana orang mau membeli produk kita,” jelasnya.
Kedua adalah targeting. Menetapkan target atau sasaran
pasar. “Siapa target kita? Umpamanya produk kita kopi, otomastis target kita
dewasa. Jangan anak anak. Kalau anak sukanya kan geming dan sebagainya,”
terangnya.
Tak kalah penting, tawaran menarik seperti diskon juga
harus diperhatikan. Selain landing page atau halaman dalam website yang harus
juga didesain khusus dengan mindset marketing.
“Kemudian tipe dan format dalam iklan online harus menarik,
bisa dimasukkan teks, atau gambar, juga bisa videonya. Atau agar lebih menarik
gabungkan ketiganya (rich media),” terangnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum