MOMENTUM, Bandarlampung--Komite Sastra Dewan Kesenian Lampung (DKL) menggelar Sayembara Menulis Puisi Berbahasa Lampung dan Esai Sastra berbahasa Indonesia.
Ketua Komite Sastra DKL Udo Z Karzi mengatakan, sayembara dimaksudkan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra, baik sastra berbahasa Indonesia maupun sastra berbahasa Lampung.
"Sastra berbahasa daerah dan berbahasa Indonesia adalah kekayaan kita yang harus kita lestarikan dan kembangkan," ujar peraih Hadiah Sastra Rancage 2008 dan 2017 ini.
Sekretaris Komite Sastra Yuli Nugrahani menjelaskan, sayembara menulis bertema Budaya Lampung dalam Keanekaragaman Indonesia tersebut berhadiah total Rp15 juta.
Selain hadiah berupa uang untuk pemenang 1 sampai harapan, kata Yuli, 50 naskah pemenang dan terpilih peserta akan dimasukkan dalam buku antologi.
“Batas akhir pengumpulan naskah sampai tanggal 31 Juli 2021. Penjurian akan dimulai tanggal 1-7 Agustus. Peserta yang menang akan diumumkan 10 Agustus. Untuk tanggal peluncuran bukunya belum kita tetapkan. Namun, akan diselenggarakan pada September,” kata Yuli.
Sayembara puisi berbahasa daerah dan esai berbahasa Indonesia tersebut, terbuka untuk umum. Peserta tidak dibatasi umur, suku atau domisili.
Selain itu, tiap peserta yang mengikuti lomba tersebut musti mengikuti persyaratan dari panitia. Khusus puisi berbahasa Lampung, panitia sudah menyiapkan juri yang berkompeten sebagai ahli Bahasa Lampung.
Semua naskah puisi berbahasa Lampung yang masuk akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari, Ketua Akademi Lampung Anshori Djausal, Ketua Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan Kebudayaan Lampung Unila Farida Ariyani, Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Lampung Unila Iqbal Hilal,
“Pokoknya peserta enggak usah khawatir tentang dialek apa untuk menulis puisi. Tulis saja menggunakan bahasa Lampung. Masalah bagus atau tidaknya, urusan Dewan Juri. Pokoknya tulis saja menggunakan babasa Lampung,” tegas Udo Z Karzi.
Untuk Dewan Juri lomba menulis esai sendiri ialah sastrawan Iwan Nurdaya Djafar, sastrawan Ahmad Yulden Erwin dan Dosen Sastra FKIP Unila Kahfie Nazaruddin.
Selain itu, naskah puisi berbahasa Lampung dikirim ke surel [email protected] sedangkan esai ke surel esai [email protected] paling lambat 31 Juli 2021. (*)
Editor: Nurjanah/Rls.
Editor: Harian Momentum