MOMENTUM, Bandarlampung--Ketua DPD Demokrat Lampung terpilih, Edy Irawan Arief akhirnya angkat bicara soal informasi pemecatan terhadap tiga Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPC kabupaten/kota yakni Lampung Timur, Pringsewu dan Metro, Senin (10-1-2022).
Edy membantah telah melakukan pemecatan terhadap ketiga Plt Ketua DPC tersebut. Menurut Edy, surat yang beredar adalah surat tugas yang menyebutkan Sekretaris DPC ditugaskan untuk mengerjakan tugas-tugas Ketua DPC hingga ada keputusan selanjutnya.
Edy menegaskan, penugasan tersebut dilakukan karena masa jabatan tiga Plt Ketua itu sudah habis, sementara aktivitas di DPC harus terus berjalan.
Selain itu, kata Edy, pengurus DPD belum terbentuk, sehingga tidak bisa mengusulkan Plt Ketua DPC baru.
Baca Juga: Edy Irawan Tunjuk Tiga Plt Baru Ketua DPC Demokrat!
"Dalam AD/ART jelas betul masa jabatan Plt itu hanya satu tahun, tiga Plt semua sudah habis sehingga ada kekosongan kepemimpinan, dan itu tanggung jawab saya. Jadi saya menugaskan sekretarisnya menjalankan tugas ketua DPC. Siapa yang saya pecat? Karena kosong, saya tugaskan. Salah saya di mana, saya menegakkan AD ART partai," tegas Edy.
Edy menegaskan, dalam hal ini ia hanya berusaha agar tidak terjadi kekosongan kepemimpinan karena urusan administrasi tetap berjalan, bukan ingin mengambil alih kewenangan DPP.
"Kalau SOPnya begitu, mungkin ketidaktahuan saya. Tapi kalo memang semuanya harus lapor (Ketua Umum) ya saya akan ikuti surat perintahnya. Tapi bagaimana sekarang ini jangan sampai membuat vakum partai, makanya saya tugaskan," jelasnya.
Menurut Edy, saat ini ia ingin fokus menyusun kepengurusan DPD bersama enam orang formatur penyusun kepengurusan lainnya yang dijadwalkan akan digelar pada Selasa (11-1) besok.
Setelah kepengurusan DPD Demokrat Lampung terbentuk, kata Edy, baru akan mengusulkan penunjukan Plt Ketua DPC ke DPP.
Sebelumnya, sejumlah pengurus DPD Partai Demokrat (Demisioner) Lampung mundur usai terpilihnya ketua baru.
Terbaru yakni Firmansyah, ketua Bidang Sosial DPD yang juga ketua sayap DPD: MRF Care. "Berbeda atmosfernya, saya dan tim akan istirahat," katanya.
Firmansyah telah membuat surat pengunduran diri yang ditandatangani di atas materai Rp10 ribu sekaligus menyerahkan kartu tanda anggotan (KTA) kepada Sekretariat Partai Demokrat Lampung.
Dia rencana akan kembali ke kegiatan awalnya sebagai aktivis NGO. "Saya dan tim akan terus bergerak melayani masyarakat tapi tidak lagi di bawah Partai Demokrat," katanya.
Belum lama ini, kader senior Martalena Jafar dan Aria Lukita juga mundur dari partai berlambang bintang mercy itu.
Alasan mundur keduanya, sama-sama ingin istirahat. Martalena adalah ketua DPD Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) sedangkan Aria Lukita pengurus DPD Demokrat Lampung.(**)
Laporan: Ira Widya
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum