MOMENTUM, Bandarlampung--Gubernur Arinal Djunaidi segera menindaklanjuti terkait penangkapan Ketua Umum Khilafatul Muslimin oleh Polda Metro Jaya.
Menurut gubernur, dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pihak terkait.
"Mungkin minggu ini akan saya rapatkan dengan kepolisian dan instansi lainnya," kata gubernur saat diwawancarai, Rabu (8-6-2022).
Diketahui, sebelumnya polisi menangkap tiga pimpinan cabang Khilafatul Muslimin atas dugaan penyebaran berita bohong dan percobaan yang dilakukan melalui aksi konvoi wilayah Brebes, Jawa Tengah pada Senin (6-6) kemarin.
Tiga orang yang diamankan yaitu GZ selaku pimpinan cabang Jamaah Khilafatul Muslimin, serta DS dan AS yang merupakan pimpinan ranting jemaah Khilafatul Muslimin.
Khilafatul Muslimin itu membagikan pamflet dan selebaran berupa nasihat atau himbauan untuk mendirikan khilafah kepada masyarakat di Brebes beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut dilakukan pada Minggu 29 Mei sekitar pukul 10.00 WIB. Total ada 40 sepeda motor yang melakukan konvoi dan membagikan pamflet kepada masyarakat.
Sementara, Ketua RT 025 LK II Kupangteba, Bumiwaras, sekitar kantor pusat Khilafatul Muslimin, Humaidi mengatakan, tak terlihat ada kegiatan menyimpang yang dilakukan pimpinan dan anggota organisasi tersebut.
Menurut dia, kegiatan yang dilaksanakan di kantor sekaligus masjid itu hanya sebatas aktivitas keagamaan yang wajar.
"Nggak ada yang aneh atau menonjol, kegiatannya ya sholat, pengajian, kadang ada kegiatan ramai itu biasanya pengajian bulanan atau tahunan, seperti perayaan tahun baru Islam," ujarnya.
Humaidi melanjutkan, masjid yang terletak di Jalan WR. Supratman, Kecamatan Bumiwaras, Bandarlampung itu dibuka 24 jam untuk umum dan bagi pelancong yang membutuhkan tempat beribadah.
"Kalau masjid umum biasanya setelah Isya tutup, kalau (Masjid Kekholifahan) itu buka 24 jam dan bisa untuk siapa saja. Karyawan bank di depan juga kalau salat di situ," kata dia.
Terkait kapan kantor pusat Khilafatul Muslimin itu didirikan, Humaidi mengaku tidak mengetahui pasti. "Kalau itu bisa ditanyakan langsung ke Pak Lurah. Saya tidak tahu," ucapnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya