MOMENTUM, Sukadana–Ekonomi syariah Indonesia masih diperhitungkan dunia. Saat ini, total aset keuangan syariah Indonesia mencapai 119,5 miliar US dolar.
Demikian disampaikan Deputi Direktur Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung Aprianus John Risnad dalam acara Safari Ramadan sekaligus Literasi, Inklusi Keuangan Syariah Tentang Produk Pembiayaan Porsi Haji dan Tabungan Haji bersama PT BPRS. Acara berlangsung di Aula Rumah Dinas Bupati Lampung Timur (Lamtim), Jumat 31 Maret 2023.
"Saat ini total aset Keuangn Syariah Indonesia peringkat tujuh aset keuangan syariah di dunia,” kata Jhon
Seiring perkembangan teknologi, saat ini proses transaksi keuangan tidak lagu harus mendatangani bank, cukup melalui handphone (HP).
"Selain meningkatkan teknologi dan pelayanan, keuangan syariah harus memiliki nilai tambah. Karena itu, OJK mendorong pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Termasuk di Kabupaten Lampung Timur," terangnya.
Bupati Lamtim Muhammad Dawam Rahardjo menjelaskan, rendahnya inklusidan literasi keuangan syariah antara lain disebabkan masih kurangnya jaringan layanan. Karena itu, lanjut dia, Pemkab Lamtim mendukung kegiatan yang dilaksanakan OJK dan PT BPRS Lamtim.
"Kami mendukung kegiatan OJK Provinsi Lampung dan PT BPRS Lamtim untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang literasi keuangan," kata Dawam didampingi Ketua TP PKK setempat Yus Bariah.
Dawam berharap, dengan adanya kegiatan tersebut akan tercipta sinergitas yang baik antar pemangku kepentingan terutama untuk kesejahteraan masyarakat.
"Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan sinergisitas antara Pemkab Lamtim dan BPRS serta pihak terkait dalam rangka mensejahterakan masyarakat,” kata Dawam.
Pada kesempatan yang sama Direktur PT BPRS Lamtim Toni Ardiansyah menjelaskan, pengetahuan masyarakat Indonesia tentang inklusi, literasi produk dan layanan keuangan perlu ditingkatkan. Itu termasuk literasi produk dan layanan keuangan syariah.
"Dengan meningkatkan pengetahuan tentang literasi keuangan diharapkan masyarakat terhindar dari investasi bodong yang saat ini masih menghantui masyarakat Indonesia," kata Toni Ardiansyah. Kegiatan tersebut dirangkai dengan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim dan piatu. (**)
Editor: Munizar