Tren Menurun, Kebakaran Renggut Tiga Jiwa Sepanjang Januari- Mei 2023

img
Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandarlampung Anthoni Irawan.

MOMENTUM, Bandarlampung--Sepanjang Januari hingga pertengahan Mei 2023, tercatat sebanyak 56 kasus kebakaran terjadi di Kota Bandarlampung. Dari puluhan kasus tersebut, terdapat tiga korban jiwa.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandarlampung Anthoni Irawan mengatakan, dari tiga tahun sebelumnya sampai dengan sekarang kasus kebakaran itu mengalami penurunan.

"Kalau melihat trennya dari 2019 ke 2023 kasus kebakaran semakin menurun, di tahun 2019 ada 323 kasus kebakaran, 2020 ada 102 kasus, 77 kasus di 2021, 96 kasus di 2022 dan terakhir 56 kasus kebakaran," kata Anthoni kepada harianmomentum.com, Selasa (16-5-2023).

Dari kasus kebakaran tersebut, Anthoni menyampaikan, sepanjang tahun 2022 hingga 2023 telah menewaskan lima orang.

"Tahun 2022 kebakaran terjadi di Kotakarang korban tak terselamatkan ada dua orang, kemudian di 2023 persisnya kebakaran di  Wayhalim menewaskan tiga orang," jelas dia.

"Yang terjadi di Wayhalim itu penyebabnya dari percikan api ke bensin, di lokasi tempat tinggalnya korban menjual minyak eceran, ditambah rumah korban 95 persen semi permanen menyebabkan kobaran api menyala lebih besar," tutur dia.

Kemudian, dia menyampaikan, ada beberapa kendala saat proses pemadaman berlangsung, sebab lokasi yang sulit dijangkau oleh personel dan akses jalan yang kecil.

"Seperti kebakaran yang terjadi di Kecamatan Panjang, area medannya itu perbukitan kemudian akses menuju lokasi hanya bisa dilalui sepeda motor sehingga memakan waktu," imbuhnya.

Masih kata Anthoni, beberapa wilayah yang potensial terjadi kebakaran, dia menjelaskan, berdasarkan evaluasi data-data kecamatan tahun-tahun sebelumnya di daerah padat penduduk.

"Utamanya kebakaran sering terjadi di daerah pemukiman padat penduduk. Seperti di Kecamatan Bumiwaras, Telukbetung Timur, Wayhalim, kemudian Tanjungkarang Pusat itu di daerah Kaliwai dan Palapa," terangnya.

Anthoni menambahkan, bukan hanya melakukan penanggulangan kebakaran, damkar juga berfungsi sebagai pencegahan.

"Kita juga melakukan sosialisasi dengan pemerintah vertikal termasuk memberi pengawasan kelayakan proteksi kebakaran dan di sektor pendidikan juga bekerjasama dengan sekolah-sekolah mengedukasi mereka," ujar dia.

Dia menuturkan, dinas damkar setempat memiliki 18 unit mobil pemadam, rinciannya 14 unit mobil damkar dan empat unit mobil suplai air.

"Kegiatan non kebakaran juga sering kami lakukan, seperti ada laporan hewan berbisa yang masuk ke pemukiman warga, itu jadi salah satu tugas dari dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan juga," pungkasnya.

Menurut dia, kendaran mobil pemadam tersebut di kota setempat masih kekurangan. Kemudian pihaknya baru memiliki 15 pos dari 20 kecamatan yang ada.

"Artinya masih ada lima kecamatan lagi yang belum memiliki pos pemadam kebakaran, ini menjadi atensi kita juga semoga kedepannya bisa cepat dibangun, proposal bantuan untuk penambahan armada damkar juga sudah kita ajukan," jelas dia.

Terkait Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki dinas damkar, dia menjelaskannya, terhitung sejak 27 Juli 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung dan dinas damkar setempat sudah terpisah.

"Untuk personel kita ada sekitar 300, karena sudah dipisah tidak satu induk lagi, BPBD  memiliki sebanyak 100 personil dan kita (dinas damkar) ada sebanyak 200 personel, ini belum menjadi standar ideal, sebenarnya dalam pelaksanaan kegiatan dinas damkar idealnya sebanyak 280 personel," jelas dia.

Untuk melaporkan kejadian kebakaran masyarakat bisa langsung menghubungi nomor di bawah ini Call Center (0721) 252741 dan Whats App: 0821 752 29572.(**)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos