MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meraih Kredit Usaha Rakyat (KUR) Awar 2023 dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.

KUR Award yang diterima Pemprov Lampung untuk kategori Pemerintah Provinsi dengan Strategi Terbaik dalam Pencapaian Penyaluran KUR.

Lampung pun menempati urutan ketiga pada kategori tersebut. Pada urutan pertama ditempati Jawa Tengah dan Jawa Timur posisi kedua.

Penghargaan tersebut diterima Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Rabu (9-8-2023).

Gubernur menjelaskan, dengan adanya program KUR, produksi pertanian Lampung berhasil surplus. 

"Alhamdulillah Lampung surplus berkat KUR. Jadi tidak salah kalau memberikan saya KUR award," kata Arinal.

 Dia menyatakan kebanggaannya bahwa Lampung meraih posisi ketiga dalam kategori strategi terbaik dalam penyaluran KUR 2022, di bawah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Atas capaian itu, Lampung juga mendapatkan alokasi KUR Rp5 miliar untuk untuk pengembangan alat dan mesin pertanian (alsintan).

"KUR-nya tadi saya sudah mendengar Rp5 miliar dan akan saya realisasikan untuk alsintan," ucapnya.

Arinal pun optimis Lampung bisa menjadi salah satu lokomotif pertanian di Indonesia. 

Apalagi, dengan adanya KUR maka produksi komoditas pertanian akan lebih meningkat.

Dalam upaya untuk mencapai daerah lumbung pangan dan lokomotif pertanian di Indonesia tersebut, Arinal memilih arah kebijakan yang berfokus pada kebutuhan pangan di Lampung dengan mengimplementasikan KUR sebagai alat untuk mewujudkannya.

"Sesuai perintah Bapak Presiden maka saya mengambil keputusan untuk menentukan arah kebijakan terhadap kebutuhan pangan yang ada di Lampung. Alhamdulillah Lampung surplus berkat KUR," jlenasya.

Arinal yakin, KUR memiliki potensi untuk meningkatkan produksi pertanian di provinsinya. Ia memiliki tekad untuk menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan nasional.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memberikan tambahan KUR di wilayahnya. Terutama untuk pengembangan klaster kopi, cokelat, dan sektor lainnya yang menjadi penghasil utama di Lampung.

"Saya ingin mengembangkan karena ini relasinya hanya kepada pangan. Sedangkan kami juga penghasil kopi, penghasil cokelat nomor dua, penghasil udang dan sebagainya. Ini mungkin akan kita tindaklanjuti setelah acara ini. Tolong kepada Bu Menteri Keuangan agar buka dikit buat saya," jelasnya. (**)