MOMENTUM, Bandarlampung--Kasus penganiayaan terhadap AF, alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang bertugas di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memasuki babak akhir.

Mantan Kabid di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung Deny Rolind Zabara dan keluarga AF telah sepakat untuk berdamai.

Deny mengatakan, telah melakukan mediasi dengan keluarga korban pada 6 September.

"Jadi antara kami dengan pihak pelapor Bapak Benny MS (orangtua AF) telah sepakat berdamai," kata Deny, Jumat (15-9-2023).

Terkait dengan kasus laporan di Polresta Bandarlampung, dia mengaku akan dilakukan upaya restorative ructice (RJ) atau keadilan restoratif.

Dia berharap, Kapolda Lampung, Kapolresta Bandarlampung dan Kepala Pengadilan Negeri Tanjungkarang dapat membantu upaya tersebut.

"Kami mohon dengan sangat agar sudi kiranya dapat membantu proses penyelesaian terhadap perkara ini dengan berdasarkan restorative justice," harapnya.

Pada kesempatan itu, dia menyampaikan permohonan maaf karena telah membuat kegaduhan akibat kejadian tersebut.

Dia menyebutkan, apa yang terjadi tersebut tidak ada kaitan dengan Pemprov Lampung.

"Ini tidak ada hubungannya dengan pemda. Ini hanya hubungan kakak adik yang biasa ada senggolan sedikit, jadi mohon dimaklumi," sebutnya.

Dia juga berharap, dengan adanya kejadian itu bisa memberikan pelajaran dan mempererat silaturahmi. 

Senada, Benny MS, ayah AF mengatakan, sudah menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan. 

"Kami sudah berdamai secara kekeluargaan. Alhamdulillah kondisi AF sudah baik," jelasnya.

Menurut dia, untuk pencabutan laporan di Polresta Bandarlampung sedang dalam proses.

"Kita coba sampaikan ke pihak Polresta (cabut laporan). Semua sedang proses," tuturnya. 

Diketahui, AF menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan mantan Kabid BKD Lampung.

Atas kejadian itu, keluarga AF melaporkan Deny Rolind Zabara ke Polresta Bandarlampung. (**)