MOMENTUM, Metro--Pemerintah Kota Metro membahas penyebaran penyakit tuberkolosis atau TB di rumah dinas walikota setempat, Rabu (11-10-2023).
Ketua Kehormatan Pengawas Perkumpulan Pemberantasan Tuberculosis (PPTI) Kota Metro, Silfia Naharani Wahdi, mengatakan kegiatan itu merupakan upaya dalam mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit TB di Kota Metro.
Menurut dia, perlu dilakukan program penanggulangan TB secara berkesinambungan sesuai strategi nasional nomor 5, penanggulangan TB yaitu dengan peningkatan peran serta komunitas, mitra dan multisektor lainnya dalam eliminasi tuberculosis tahun 2030.
Silfia mengungkapkan, penyakit tuberkulosis merupakan salah satu dari empat penyebab teratas kematian di Indonesia. Dari jumlah yang ada, baru dua per tiga yang ditemukan dan diobati. Sisanya sebanyak sepertiga belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan bagi orang di sekitarnya.
"Pemerintah secara nasional telah menetapkan target eliminasi TBC pada tahun 2035. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah yang tidak ringan bagi kita semua. Namun saya yakin dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan dan kerjasama yang baik, penyakit tuberkulosis di Kota Metro dapat terkendali," kata dia saat membuka kegiatan Rapat kerja cabang Perkumpulan Pemberantasan Tuberculosis (PPTI) Kota Metro.
Silfia menyebut, PPTI merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam membantu pemerintah menanggulangi TBC. PPTI dengan segenap pengurus beserta kader-kadernya merupakan aset sumber daya di bidang kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Eko Hendro Saputra yang juga selaku Ketua Kehormatan Pengawas PPTI Kota Metro menyebutkan, PPTI senantiasa mendukung program pemerintah untuk menuntaskan TBC di Indonesia dengan membantu pemerintah melalui Dinas Kesehatan di setiap tingkatan dalam menemukan kasus TBC dan memberikan pendampingan kepada pasien TBC sampai sembuh.
"Peran tersebut dapat dicapai melalui penyuluhan, menemukan kasus TBC sebanyak-banyaknya dan pendampingan pengobatan pasien TBC sampai sembuh, serta memberi santunan kepada pasien TBC yang tidak mampu sebatas kemampuan organisasi," ucap Eko Hendro.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PPTI Kota Metro, Ronald D Martua menyampaika Tuberkulosis yang biasanya disingkat menjadi TB atau TBC adalah penyakit menular disebabkan oleh kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis).
Dia menjelaskan, umumnya penyakit ini akan menyerang paru, tetapi bisa juga menyerang bagian tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, selaput otak, kulit, tulang dan persendian, usus, ginjal dan organ tubuh lainnya.
"TB sangat berbahaya karena bisa menyebabkan seseorang meninggal dan sangat mudah ditularkan kepada siapa saja dimana 1 orang pasien TB dengan Baksil Tahan Asam (BTA) Positif bisa menularkan kepada 10 -15 orang di sekitarnya setiap tahun,"katanya.
Ronal menyampaikan, PPTI merupakan mitra yang handal dalam mendukung program TB nasional dan ikut berperan meringankan beban pasien TB. Selain itu PPTI berfungsi menyelenggarakan penanggulangan dan pemberantasan tuberkulosis melalui penyuluhan, pendidikan, pelatihan dan upaya lain baik bersama Pemerintah sesuai dengan programnya. (**)
Editor: Muhammad Furqon