MOMENTUM, Bandarlampung--Koalisi Anak Muda Peduli Demokrasi Bandarlampung mengadakan sayembara menangkap dan melaporkan pelaku politik uang pada proses pemilihan walikota (Pilwakot) Bandarlampung 2024.

Koordinator Koalisi Anak Muda Peduli Demokrasi Nick Kurniawan menjelaskan, sayembara dilakukan karena khawatir dengan proses demokrasi saat ini. 

Begitu banyak terlihat pergerakan politik uang pada proses pemilihan sebelumnya, namun tidak ada yang berani melaporkan hal tersebut.

"Berkaca pada pemilu sebelumnya, terasa sekali mobilisasi baik sembako, politik uang, tetapi secara tindakan kami lihat belum maksimal. Kami ingin kejadian yang lalu masyarakat skeptis tidak demikian. Kita sudah berkoordinasi dengan Bawaslu Bandarlampung pada 27 September lalu," kata Nick saat dimintai keterangan, Selasa, (2-10-2024).

Menurutnya, dalam rangka penguatan partisipasi masyarakat, pihaknya ingin mengakitifasi gerakan masyarakat melalui sayembara tolak politik uang.

"Barang siapa yang laporanya lolos dan masuk terbukti di Bawaslu, reward Rp10 juta dari dana kita pribadi. Kita ingin coba menginisiasi ini supaya jadi pelopor gerakan yang menginspirasi daerah lainya," jelasnya.

Tercetusnya ide membuka sayembara itu kata Nick, hasil dari diskusi yang cukup panjang dari berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa, pengusaha, birokrat, termasuk politisi.

"Kehadiran ini akibat dari diskusi banyak kalangan seperti mahasiswa, pengusaha, politisi, birokrat menyikapi dimulainya Pilwakot 2024," tuturnya.

Sementara, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Kota Bandarlampung Oddy Marsa JP mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh Nick dan rekan-rekan.

"Kalau kita lihat banyak nilai positif, karena meningkatkan partisipasi masyarakat dengan memberikan reward yang berani melapor dan menjadi bagian pengawas untuk menjaga demokrasi," bebernya.

Oddy mengaku, ia baru kali ini melihat gerakan yang peduli pada demokrasi dengan melakukan sayembara.

"Saya baru melihat ini ada antusias menjaga demokrasi, itu tentunya sangat bagus," pungkasnya. (**)