Banjir, Paman dan Bunda di Mana?

img
Agung DW, Wartawan Harian Momentum

MOMENTUM--Sore itu. Hujan deras mengguyur Kota Bandarlampung. Lebih dari satu jam tak kunjung berhenti. Akibatnya, hampir seluruh kelurahan di Kota Bandarlampung terendam banjir.

Dari total 126 kelurahan, hanya sembilan yang "selamat" dari amukan air dalam skala besar itu. Sedangkan 115 kelurahan terendam.

Setidaknya ada 14 ribu rumah yang terendam air banjir. Kondisi terparah terjadi di Waylunik, Kecamatan Panjang.

Ketinggian air bahkan mencapai atap rumah warga. Satu unit mobil pun ikut terseret arus banjir. Bisa dikatakan, banjir kali pada awal tahun 2025 ini merupakan yang terparah. 

Dua warga Panjang dan Pahoman pun menjadi korban dari keganasan banjir. Satu tersengat listrik dan satu lagi terbawa arus.

Banjir kali ini menjadi cermin bahwa pemerintah kurang tanggap dan serius menyikapi masalah banjir.

Terbukti, dua kepala daerah yang berdomisili di Bandarlampung justru tak terlihat batang hidungnya.

Pj Gubernur Samsudin yang kerap disapa Uncle (Paman) Sam dan Bunda Eva Dwiana, Walikota Bandarlampung seolah-olah menghilang.

Meski video banjir tersebar di mana-mana, keduanya tak juga muncul. Baik saat banjir sampai dengan pasca kejadian, paman dan bunda tidak juga meninjau kondisi warga.

Keduanya terkesan "mengabaikan" masyarakatnya yang tengah dilanda bencana.

Mereka pun menjadi bulan-bulanan oleh netizen di media sosial (medsos). 

Berbagai komentar dengan nada mencibir dan menyindir dilontarkan netizen untuk keduanya.

Terutama untuk walikota. Bukannya mengatasi banjir, bunda justru lebih mengutamakan jembatan penyeberangan orang (JPO).

Pun begitu untuk paman yang lebih fokus pada kegiatan-kegiatan seremonial semata. 

Padahal, masyarakat yang sangat mengharapkan kehadiran dari keduanya. 

Sementara Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Rahmat Mirzani Djausal - Jihan Nurlela saja turun.

Walaupun belum dilantik, Mirza - Jihan membuktikan kepedulian terhadap masyarakat. Sebaliknya, yang saat ini menjabat justru tak ada suaranya.

Setidaknya kalau belum bisa memberikan solusi dalam mengatasi banjir, cukup memberikan dukungan secara moral kepada masyarakat saja sudah cukup.

Sehingga, masyarakat yang tengah berduka merasa diperhatikan oleh paman dan bunda. Tabik. (**)









Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos