MOMENTUM, Bandarlampung--Ancaman bencana banjir tampaknya belum usai di Provinsi Lampung.
Hal itu dikarenakan sejumlah daerah di Lampung diperkirakan bakal diguyur hujan lebat yang meningkatkan potensi terjadinya banjir.
Begitu disampaikan Kepala BMKG Raden Intan Lampung Nanang Buchori melalui rilis yang diterima harianmomentum.com, Sabut (25-1-2025).
"Waspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Lampung yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi (hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es) pada periode 25 Januari sampai 31 Januari 2025," kata Nanang.
BMKG memprediksi pada tanggal 25 sampai 29 Januari seluruh daerah di Lampung bakal diguyur hujan hingga cuaca ekstrem.
Lalu tanggal 30 Januari sepuluh daerah yang bakal diguyur hujan. Kecuali Lampung Tengah, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji dan Metro.
Pada tanggal 31 Januari diprediksi enam daerah bakal diguyur hujan: Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, Waykanan, Pringsewu dan Lampung Utara.
"Saat ini wilayah Lampung berada di musim hujan. Beberapa wilayah bahkan sudah memasuki puncak musim hujan," jelasnya.
Dia menuturkan, dinamika atmosfer menunjukkan pola yang mendukung pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia.
MJO atau fenomena yang terjadi di lapisan troposfer dan memengaruhi cuaca dan iklim secara global berada pada Fase 3 yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, hingga Laut Natuna, di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu, dan di Laut Sulawesi. Daerah konvergensi lainnya terbentuk memanjang dari Pesisir Barat Sumatera Barat, Bengkulu, hingga Lampung.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," terangnya.
BMKG PUN menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.
"Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang," imbaunya.
Selain itu, masyarakat juga diiimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini melalui website BMKG dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2-3 jam ke depan. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya