MOMENTUM, Banjaragung--Camat Banjaragung, Kabupaten Tulangbawang, Sutikno membuka SMSI Goes to Pondok Pesantren (Ponpes) di Pesantren Al-Qudsi Kampung Dwiwarga Tunggaljaya, Banjargung, Selasa malam, 18 Februari 2025.

Kegiatan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang digelar SMSI Tulangbawang tersebut, dihadiri Sekcam Banjaragung, Dedy Miske, Pimpinan Ponpes Al-Qudsi, Muhammad Adibussholih, Ketua SMSI Tulangbawang Abdul Rohman.

SMSI Goes To Pondok Pesantren diisi dengan Ngaji Bersama dan Santunan Anak Yatim. Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin SMSI Tulangbawang dengan mengunjungi sejumlah pesanten di Tulangbawang.

Camat Banjaragung Sutikno, menjelaskan kegiatan wartawan masuk pesantren dalam rangka memperingati HPN Tahun 2025 ini dengan cara ngaji bareng dan memberikan bantuan kepada anak yatim piatu ini baru ini terjadi di Kabupaten Tulangbawang.

"Tentunya ini sangat baik sekali, organisasi kewartawanan bisa memberikan teladan bagi masyarakat yang peduli kepada penderitaan anak yatim piatu. Selain itu menjadi perekat silaturahmi antara pesantren dan wartawan untuk bergandengan tangan memajukan dunia pendidikan khusus nya di kabupaten yang berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur," Jelas Sutikno.

Sementara Adibussholih mengapresiasi program SMSI Goes To Ponpes dengan cara ngaji bareng dan menyantuni anak yatim. Tentunya program seperti ini mesti mendapatkan dukungan dari Pemkab Tulangbawang kedepannya, agar programnya bisa berlanjut keliling seluruh Ponpes Tulangbawang.

"Dengan keliling Ponpes tentunya akan membantu dalam menyebarluaskan informasi, selain itu Ponpes merasa bangga dengan adanya organisasi kewartawanan SMSI yang mau ngaji bareng dan peduli menyantuni anak yatim. Ini yang pertama kalinya ada organisasi wartawan yang mempunyai program masuk pesantren," terang Gus Adib sapaan akrabnya.

Ketua SMSI Tulangbawang Abdul Rohman, mengatakan program SMSI Goes to Pondok Pesantren, loncing perdana di Pondok Pesantren Al-Qudsi malam ini.

"Dalam kegiatan ini SMSI menyantuni anak yatim, dilanjutkan dengan berdiskusi bersama semua elmen masyarakat, dan para santri. Pada intinya bagaimana kita bisa berperan dalam kemajuan kabupaten Tulangbawang yang kita cintai," ucapnnya.

Menurut dia, tidak kalah pentingnya kita menunjukan bahwa profesi Wartawan itu mulia, bukan menjadi momok yang menakutkan. Dengan adanya 

program SMSI Goes to Pondok Pesantren, memberikan santunan anak yatim, ini menunjukkan bahwa pers itu juga peduli dengan penderitaan anak yatim.

"Harapan dengan program ini menjadi salah satu cara mendekatkan wartawan untuk bersama-sama memajukan dunia pendidikan, dan dekat dengan alim ulama. Agar hidup kita semakin teratur dalam menjalani kehidupan kedepan sesuai dengan ajaran agama," paparnya. (**)