Harianmomentum--Tidak ada informasi yang menyebutkan adanya warga
negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam teror truk
di pusat perbelanjaan Drottninggatan, Stockholm, Swedia.
Hal itu disampaikan kementerian luar
negeri melalui akun twitter resminya @portal_kemlu_RI beberapa saat lalu, Sabtu
(8/4).
"Sampai saat ini tidak ada informasi
mengenai WNI yang menjadi korban. Kemenlu RI terus ikuti perkembangan aksi teror yg terjadi di #Stockholm pada (7/4) Pkl. 13.53 (WS),"
demikian bunyi lengkap pernyataan kemenlu, dikutip RMOL.CO.
Sebagaimana diberitakan, polisi Swedia telah menangkap seorang pria
setelah sebuah truk pengangkut barang menabrak sebuah supermarket di Stockholm, dan menewaskan empat orang dan belasan
lainnya terluka.
Pria itu ditangkap di pinggiran utara Stockholm, setelah polisi merilis gambar CCTV
dari orang yang diduga pelaku. Demikian diberitakan BBC.
Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, menyebut serangan hari
Jumat sore waktu setempat itu sebagai serangan teroris. Lebih dari 12 orang dilaporkan
terluka akibat aksi tersebut.
Perbatasan negara pun telah diperketat atas
permintaan perdana menteri.
Serangan truk terjadi di depan Ahlens Department
Store di Queen Street, salah satu jalan pedestrian kota. Bagian depan truk lori
berwarna biru itu tampak hancur karena menabrak bagian depan toko. Pelaku
diduga berjumlah dua orang.
Perusahaan bir yang memiliki kendaraan mengakui
truknya dibajak oleh seorang pria di luar sebuah restoran di dekat tempat
kejadian ketika sedang melakukan pengiriman barang.
Beberapa jam lalu (Jumat malam waktu setempat),
polisi menangkap pria yang mengenakan jaket berkerudung. Pria yang mirip salah
satu pelaku itu ditangkap di daerah Marsta. Namun, belum jelas apakah pria yang
ditangkap itu merupakan terduga pengemudi truk.
Bila terkonfirmasi sebagai serangan teror, maka serangan itu akan menjadi
serangan teror yang mematikan pertama di Swedia.(Red)
Editor: Harian Momentum