MOMENTUM, Bandarlampung--Gelombang pertama kepulangan jemaah haji asal Lampung resmi berakhir.
Gelombang pertama yang dimulai sejak 12 Juni lalu ditutup dengan kepulangan Kloter JKG-30 pada Senin (23-6-2025) malam.
Pada gelombang pertama, tercatat 3.530 jemaah haji telah tiba di Lampung. Mereka tergabung dalam sembilan kelompok terbang (kloter).
"Alhamdulillah, dengan tibanya Kloter 30, total 3.530 jemaah dan petugas haji Lampung yang telah kembali ke Tanah Air. Ini menandai berakhirnya fase pertama kepulangan jemaah,” kata Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung Erwinto, Selasa (24-6-2025).
Dia menjelaskan, untuk gelombang kedua kepulangan jemaah haji akan dimulai pada 27 Juni mendatang.
Pada gelombang kedua nantinya ada 10 kloter jemaah lagi yang dijadwalkan tiba di tanah air.
Dia pun mengimbau kepada keluarga jemaah haji untuk dapat tertib dalam melakukan penjemputan.
"Kami mengimbau seluruh keluarga jemaah untuk tetap bersabar dan memantau informasi resmi terkait kedatangan kloter selanjutnya," sebutnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Lampung Ansori mengatakan, selama musim ibadah haji tahun 2025, jumlah jemaah yang meninggal mencapai 15 orang.
Salah satunya meninggal sesaat setelah tiba di tanah air. Tepatnya di Rumah Sakit Citanala Tangerang, Banten pada 22 Juni lalu.
Ansori menjelaskan, jemaah yang meninggal di dalam negeri adalah Sutrisno M Sukemi dari Kloter JKG-28 asal Kota Metro.
"lmarhum Pak Sutrisno sebagaimana dilaporkan kemarin mengalami penurunan kesehatan saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta," kata Ansori.
Sehingga, jemaah tersebut dirujuk ke RS Citanala untuk mendapatkan perawatan.
"Namun pukul 20.00 WIB, Pak Sutrisno meninggal dalam pendampingan istrinya, Ibu Misiati, yang juga merupakan jemaah dalam kloter yang sama,” jelasnya.
Dia menjelaskan, jemaah yang meninggal selama pelaksanaan ibadah haji akan mendapatkan haknya berupa asuransi. Termasuk Sutrisno yang meninggal di Indonesia.
"Diantaranya adalah asuransi jiwa haji senilai Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH)," tutupnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya