MOMENTUM, Bandarlampung -- Dalam dinamika menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Lampung, seorang kadernya, Aliza Gunado berbicara terkait arah kepemimpinan partai ke depan. 

Menurut Aliza, tantangan politik di Lampung ke depan memerlukan sosok ketua DPD I Golkar yang tak hanya loyal terhadap partai, tetapi juga adaptif terhadap perubahan demografi dan lanskap politik.

"Pada Pemilu 2029 mendatang, sebanyak 65 persen pemilih berasal dari rentang usia 19 hingga 45 tahun. Artinya, mayoritas pemilih adalah generasi milenial dan generasi Z, yaitu mereka yang lahir antara tahun 1984 hingga 2010. Ini harus menjadi perhatian serius bagi Partai Golkar," ujar Aliza kepada media, Jumat 1 Agustus 2025.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa partai-partai lain di Lampung telah lebih dulu mengkader dan merekrut keanggotaan maupun simpatisan dari generasi milenial (kelahiran 1980-1995) dan generasi Z (kelahiran 1996-2010). 

Bahkan, eksekutif maupun Legislatif di Provinsi Lampung sudah banyak diisi kader partai lain dari generasi milenial (umur 45 thn - 50 thn) dan generasi Z (umur 30 thn - 45 thn). Hal ini, menurut dia, merupakan tantangan Partai Golkar ke depan dapat menarik dan bersaing dengan partai lain dalam menggalang maupun menarik simpatisan dari kedua generasi tersebut.

Melihat beberapa tantangan di atas, kata dia, selayaknya Partai Golkar memikirkan terkait siapa yang layak memimpin ke depan. Setidaknya memiliki kemampuan dan kapabilitas yang bisa masuk dalam tantangan-tantangan serta persoalan-persoalan politik di Lampung. 

Dari beberapa keadaan dan situasi di atas serta persoalan-persoalan politik dilampung diharapkan Ketua Golkar Lampung diharapkan memiliki visi kedepan merangkul dan bekerjasama dengan generasi sesamanya (generasi milenial), generasi dibawahnya (generasi Z) maupun generasi diatasnya (Gen X & baby boomer). 

Selain itu, bisa menjadi perantara, perpanjangan tangan dan penyambung lidah yang baik dan layak dalam struktur Partai Golkar dari Pusat (DPP), Provinsi DPD I, Kabupaten/kota (DPD II), pimpinan Kecamatan (PK), Pimpinan Desa (PD), hingga ke pelosok-pelosok desa, serta dapat merangkul pengurus Golkar baik yang lama maupun yang baru ataupun senior dan junior di Partai Golkar.

Beikutnya, Aliza menyebutkan, ketua Golkar merupakan kader murni dari golongan umur 40 hingga 50 tahun, untuk mengimbangi keadaan politik lampung yang sedang resisten dengan generasi lama.

Kemudian, memiliki jaringan dan masuk di semua golongan kalangan baik daerah maupun pusat ecexutiv/legislatif; Memahami historical maupun cultural kepartaian serta memahami doktrin2 karya kekaryaan; Dapat bersinergi dengan kepala daerah (gubernur lampung maupun kab/kota) dan memiliki kedekatan emosional yang erat; Populis di kalangan anak muda dan tua.

Kriteria lainnya: Leadership, lugas, progresif dan di tunjang dengan kemampuan Manajerial, gampang bergaul akan menjadikan Partai Golkar yang Modern, Dinamis, merakyat dan di terima di kalangan umur 19 hingga 45 tahun untuk pemilu 2029

Dia juga mewajibkan, memiliki karya kekaryaan untuk kemajuan seluruh daerah Provinsi Lampung. (**)