MOMENTUM, Gedongtataan-- Realisasi investasi di Kabupaten Pesawaran pada Semester I tahun 2025 tercatat hanya sebesar Rp57 miliar.
Jumlah tersebut merosot tajam dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 yang mampu mencapai Rp178 miliar.
Kepala Bidang Penanaman Modal, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pesawaran, Tri Suryaningsih menjelaskan, capaian investasi tersebut baru sekitar 23 persen dari target Rp250 miliar yang ditetapkan tahun ini.
“Jika dibandingkan dengan capaian semester pertama tahun 2024, memang ada penurunan cukup signifikan. Tahun lalu pada periode yang sama kita mampu merealisasikan Rp178 miliar, sementara tahun ini hanya Rp57 miliar,” terangnya, Kamis (4-9-2025).
Menurut dia, dari total realisasi Rp57 miliar itu, porsi terbesar masih berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp56 miliar. Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) hanya menyumbang Rp1 miliar.
“Kontribusi PMDN jauh lebih besar dibanding PMA. Investor asing masih cenderung menahan diri, sementara investor lokal masih cukup konsisten,” jelasnya.
Selain itu, terdapat sejumlah kendala yang membuat investasi belum optimal, salah satunya kurangnya kesadaran pelaku usaha dalam melakukan pelaporan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
“Banyak pelaku usaha, khususnya non-UMK, yang belum tertib melakukan pelaporan. Padahal data dari LKPM ini yang menjadi dasar pencatatan realisasi investasi kita,” tambah Tri.
Meski begitu, DPMPTSP Pesawaran tetap optimistis capaian akan membaik di semester kedua.
Tri menyebut, sejumlah strategi telah disiapkan, mulai dari sosialisasi perda insentif, promosi investasi melalui Forum Investasi Lampung (FOILA), hingga menggandeng Bank Indonesia lewat ajang Lampung Economic Investment Forum (LEIF).
“Kami berupaya agar semester kedua lebih baik. Dengan promosi yang masif dan dukungan regulasi, kami yakin investor akan semakin tertarik menanamkan modal di Pesawaran,” katanya. (**)
Editor: Muhammad Furqon