Generasi Kerupuk

img
Agung DW, Wartawan Harian Momentum

MOMENTUM--Masa Sekolah Menengah Atas (SMA) biasanya penuh dengan kenangan tak terlupakan.  Ada suka- duka yang membentuk diri menjadi lebih percaya diri dan kreatif. 

Kenangan tersebut berasal dari persahabatan, kegiatan ekstrakurikuler, dan momen-momen sederhana.

Masa SMA juga dianggap sebagai masa yang indah karena merupakan periode transisi. Sehingga masa SMA sering dianggap sebagai puncak dari jenjang remaja.

Tapi, biasanya masa SMA sering diiringi dengan berbagai kenakalan karena banyak gejolak emosi dan keinginan untuk mencoba hal baru. 

Sering kita saksikan kenakalan remaja yang terjadi di sekitar kita. Seperti tawuran, bolos sekolah. Bahkan ada juga yang melawan gurunya.

Belakangan ramai soal siswa yang ketahuan merokok di sekolah. Siswa itu pun ditampar oleh kepala sekolahnya.

Lucunya, orangtua siswa itu pun tak terima dengan tindakan kepala sekolah. Mereka juga melaporkan si kepala sekolah ke polisi. 

Lebih anehnya lagi, siswa satu sekolah melakukan aksi mogok. Selama dua hari tidak ada siswa yang masuk sekolah.

Para siswa itu menuntut kepala sekolahnya untuk dicopot. Sampai akhirnya, kepala sekolah itu pun dinonaktifkan.  

Kejadian itu menambah rentetan kasus guru yang diperkarakan cuma gara-gara menegakkan aturan sekolah.

Beda cerita kalau dulu. Era generasi milenial dulu bukan cuma ditampar. 

Guru-gurunya lebih galak. Dicubit, dipukul pakai penggaris, dilempar penghapus sam,pai dibenturkan ke tembok pun sudah biasa.

Hebatnya, tidak ada satu pun guru yang dipidana atau dipolisikan gara-gara menghukum muridnya.

Guru dan orangtua jaman dulu kompak. Kalau di sekolah sudah kena hukum, sampai rumah bukannya dibela tapi ditambah.

Apalagi kalau sampai ketahuan merokok. Bukan main hukuman diterima. Tapi era sekarang, guru-guru kesulitan dalam menegakkan aturan. 

Mereka khawatir kalau menghukum siswanya bakal dipidana sampai kehilangan penglihatannya seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.

Bayangkan, kalau nanti tidak ada guru yang mau menegakkan aturan sekolah. Guru-guru hanya sebatas menjadi pengajar. Bukan lagi pendidik.

Terus mau jadi apa generasi penerus bangsa? Mereka akan menjadi generasi kerupuk. Kalau kena air langsung lembek. Kena angin langsung melempem.

Tidak seperti batako, semakin kena panas semakin keras pula. Bagi orangtua yang tak ingin anaknya dihukum mending jangan disekolahkan.

Karena di sekolah ada aturannya sendiri. Sama halnya kita hidup di negara ini. Ada aturan yang harus diikuti, kalau melanggar pastinya bakal ada sanksi. Tabik. (**)









Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos