MOMENTUM, Bandarlampung -- Berdasarkan pantauan Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, 78 kelurahan di Bandarlampung masuk wilayah endmis demam berdarah dengue (DBD).
Kondisi itu diperkuat dengan temuan 25 kasus DBD dalam dua bulan terakhir, terhitung sejak Oktober hingga 17 November 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung, mengatakan tingginya jumlah kelurahan endemis menunjukkan bahwa penularan masih terjadi secara berulang setiap tahun. “Dari total 126 kelurahan, 78 masuk kategori endemis dan 48 bersifat sporadis,” ujarnya, Selasa (18-11-2025).
Dalam periode Oktober–17 November, Diskes mencatat 20 kasus DBD pada Oktober dan 5 kasus tambahan pada November. Sementara sejak Januari hingga Oktober total terdapat 357 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung. Foto: Ist.
Kasus tertinggi tercatat di wilayah Puskesmas Rajabasa Indah dengan 49 kasus, disusul Puskesmas Bakung 34 kasus dan Puskesmas Sumur Batu 29 kasus.
Muhtadi menjelaskan setiap temuan kasus langsung ditindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi. Jika hasil laboratorium positif, petugas melakukan fogging fokus, pemberian abate, serta pemantauan jentik di lingkungan sekitar.
“Langkah ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan nyamuk Aedes aegypti,” katanya.
Dinas Kesehatan mengimbau warga memperkuat pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M Plus dan menjaga kebersihan lingkungan. Ia juga berharap warga lebih aktif bergotong royong mengendalikan DBD di permukiman masing-masing. (**)
Editor: Harian Momentum
