MOMENTUM, Bandarlampung -- Perkembangan terbaru dari perjalanan rencana menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXIII tahun 2032. Provinsi Lampung dan Banten bersama-sama mendaftar ke KONI Pusat yang diterima Ketua Tim Penjaringan Tuan Rumah PON XXIII Eman Sanusi, Kamis 20 November 2025 di Jakarta.
Hal itu disampaikan Waketum II Bidang Pembinaan Prestasi dan Sport Science Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung, Riagus Ria kepada media usai melakukan pendaftaran di Jakarta.
Riagus menjelaskan, pendaftaran Lampung dan Banten sebagai tuan rumah PON mendatang, diwakili oleh KONI dan unsur pemerintah daeah masing-masing. Pendaftaran disertai dengan bukti pembayaran Rp1 miliar dari masing-masing daerah, serta perysataran lainnya.
“Dari Lampung dan Banten masing-masing sudah menyerahkan bukti setor dan lampiuran persyaratannya, tadi diserahkan oleh ketua umum KONI Lampung bapak Taufik Hidayat, dan juga dari ketua umum KONI Banten. Di sana juga diperkuat dengan kehadiran untuk pemerintah yakni Dispora dan Bappeda,” kata Riagus.
Delegasi Lampung dipimpin Ketua Umum KONI Lampung, Taufik Hidayat didampingi Waketum I Margono Tarmudji, Waketum II Riagus Ria, Waketum IV Achmad Chrisna Putra dan Sekretaris Dispora provinsi Lampung, Budi Marta. Foto: Ist.
Tahapan berikutnya, lanjut Riagus adalah menunggu proses validasi dari tim penjanringan KONI Pusat, dan kemudian ada visitasi tim ke masing-masing daerah untuk meninjau venue yang didaftarkan tersebut.
“Lampung akan menyiapkan venue untuk 20 cabang olahraga dari 43 cabor yang akan dipertandingkan di PON XXIII tahun 2032 itu. Selebihnya Banten yang mengcover. Termasuk stadion untuk sepakbola, Berkuda dan juga Rugbi dan sebagainya,” tambah Riagus.
Dia menyampaikan bahwa dari panitia penjaringan menyebutkan ini adalah panitia PON LABA atau Lampung - Banten 2032. Dimana secara kebetulan ini sesuai dengan konsep yang diajukan Lampung pada proposal tuan rumah tersebut.
Ketua Umum KONI Lampung, Taufik Hidayat dan Ketua Tim Penjaringan Tuan Rumah PON XXIII Eman Sanusi. Foto: Ist.
“Kami masih ada tanggungjawab lain selain menyiapkan venue segera, yakni menggalang dukungan provinsi lain, masing-masing kebagian 18 provinsi. Lampung mendapatkan tugas untuk menghimpun duklungan dari seluruh Sumatera, Kalimantan, Gorontalo dan NTB. Sisanya tanggungjawab Banten. Kalimantan termasuk salah satunya adalah IKN. Jadi IKN masuk dalam satu kontingen,” ujar Riagus.
Masih ada persyaratan penting yang harus segera disusulkan adalah surat dukungan tertulis dari Gubernur dan ketua DPRD provinsi masing-masing.
“Untuk persyaratan itu harus dinyatakan dengan tertulis, meskipun kedua gubernur secara lisan sudah menyatakan dukungannya, juga ketua DPRD Lampung. Selain itu juga memperbarui MoU kedua daerah oleh para Gubernur mengganti MoU yang lama. Nanti kita masih menyerahkan lagi uang jaminan sebesar Rp 7 miliar yang ditanggung bersama Banten, jadi kita siapkan Rp3,5 miliar batasnya tanggal 1 Mei 2026,” ungkap Riagus.
Ada yang menarik dalam pertemuan tadi, bahwa ada kemungkinan Lampung – Banten menjadi tuan rumah PON 2028, jika ternyata NTB dan NTT tidak menyanggupi hingga waktu yang ditentukan.
“Risikonya, kita juga harus siap untuk mengambil alih PON 2028 jika itu memang dimungkinkan. Ada berbagai alasan yang bisa menjadi penentunya. Maka dari itu, semua tergantung pada penilaian tim penjaringan KONI pusat nantinya saat visitasi dilakukan di Lampung dan Banten. Kami mohon dukungannya masyarakat Lampung dari seluruh kalangan agar semua berjalan sukses,” katanya.
Delegasi Lampung dipimpin Ketua Umum KONI Lampung, Taufik Hidayat didampingi Waketum I Margono Tarmudji, Waketum II Riagus Ria, Waketum IV Achmad Chrisna Putra dan Sekretaris Dispora provinsi Lampung, Budi Marta. (**)
Editor: Muhammad Furqon
