MOMENTUM, Bandarlampung -- Hingga kini belum ditemukan kasus influenza dengan gejala berat di Kota Bandarlampung. Dinas Kesehatan setempat mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan menyusul merebaknya penyakit serupa di beberapa daerah, termasuk DKI Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Muhtadi A. Temenggung, mengatakan pihaknya belum menerima laporan adanya kasus influenza yang menunjukkan gejala serius sebagaimana yang terjadi di ibu kota.
“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada, atau masih nihil di Bandarlampung. Mudah-mudahan tetap seperti itu,” ujarnya, Jumat (31-10-2050).
Diskes telah meminta seluruh puskesmas dan rumah sakit untuk meningkatkan pengawasan dan kesiapsiagaan terhadap potensi munculnya kasus baru, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu.
Menurut Muhtadi, influenza pada dasarnya mirip dengan flu biasa, namun dapat berkembang lebih berat ketika daya tahan tubuh melemah akibat perubahan cuaca ekstrem. Kondisi panas terik yang berganti hujan deras, katanya, menjadi pemicu rentannya tubuh terserang penyakit tersebut.
Ia menjelaskan gejala influenza memiliki kemiripan dengan Covid-19, mulai dari batuk, hidung tersumbat, sakit kepala, nyeri otot, hingga demam tinggi. Karena itu, masyarakat diminta tidak mengabaikan gejala yang berlangsung berhari-hari.
“Kalau sudah demam tiga hari dan tidak membaik, segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit,” tegasnya.
Sebagai langkah pencegahan, Diskes kembali mengingatkan pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mulai dari mengonsumsi vitamin, menjaga pola makan, cukup istirahat, menggunakan masker saat berada di sekitar orang sakit, hingga rajin mencuci tangan.
“Prinsip pencegahannya sama dengan penyakit ISPA. Meskipun kasusnya belum ada di Bandarlampung, kewaspadaan tetap harus jadi prioritas,” kata Muhtadi.
Ia menambahkan, menjaga kesehatan merupakan upaya bersama, apalagi risiko penyakit bisa meningkat sewaktu-waktu. “Jangan tunggu sakit dulu baru peduli. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati,” ujarnya. (**)
Editor: Harian Momentum
