Harianmomentum.com--Sebanyak 232
kepala desa (Kades) di Kabupaten Lampung Utara, menepati janjinya hanya dalam
dua hari. Mereka menurunkan sekitar empat ribuan orang yang terdiri dari warga
dan perangkat desa setempat.
Massa mendatangi Pemkab Lampung Utara untuk menagih Alokasi Dana Desa (ADD), Rabu (9/5).
Selama hampir delapan bulan, ADD tidak dicairkan mengakibatkan operasional desa terhambat. Perangkat desa juga tidak menerima gaji selama itu.
"Kami minta ADD segera dibayarkan, karena anak istri kami perlu makan. Kami juga harus hidup. Coba bayangkan jika ini terjadi pada bapak-bapak juga," kata orator demo.
Massa berjalan kaki hampir dua kilometer sebelum sampai kantor pemkab. Selama perjalanan, mereka meneriakan tuntutan sambil mengibarkan spanduk atau poster tuntutan.
Di halaman kantor Pemkab Lampura, massa kembali berorasi. Perwakilan massa menyampaikan alasan mereka turun ke jalan.
Asisten III Pemkab Lampung Utara Efrizal Arsad mengundang perwakilan massa berunding. Mereka kemudian berdialog di ruangan kantor pemkab setempat.
Efrizal mengatakan, ADD belum bisa dicairkan karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung belum memberikan anggarannya. "Bukan kami yang menghalang-halanginya. Kita sudah berkali-kali minta pemprov mencairkannya," kata dia.
Ia meminta massa bersabar lagi sampai hari Senin pekan depan, dan diharapkan ada jalan keluarnya.
Sebelum meninggalkan ruangan, perwakilan massa menyetujui permintaan itu. Tapi, mereka mengancam jika tak ada buktinya bakal ada demo lebih besar.(red)
Editor: Harian Momentum