Harianmomentum.com--Nama besar Gunung Anak Krakatau (GAK) diharapkan
bisa mengangkat Lampung Krakatau Festival (LKF) XXVIII tahun 2018 hingga ke
tingkat internasional.
"Siapa yang tidak kenal dengan Krakatau. Dengan sejarah dan nama
besar Krakatau ini harus bisa mengangkat Festival Krakatau. Ruh Gunung Anak
Krakatau harus mewarnai (festival) agar Lampung dikenal," ujar Penjabat
(Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Hamartoni Ahadis, Kamis, 5
Juli 2018.
Festival pariwisata tahunan krakatau yang dikemas dalam event Lampung
Krakatau Festival XXVIII tahun 2018 diharapkan dapat mengimbangi nama besar
Gunung Anak Krakatau (GAK).
Even tahunan pariwisata itu, menurut dia, sudah menginjak yang ke 28.
Seharnya, LKF sudah menggugah masyarakat internasional untuk datang ke Lampung
dan melihat rangkaian kegiatan agenda besar tersebut setiap tahun.
"LKF yang digelar selama ini seharusnya semakin membaik, tetapi
ini justru fluktuatif. Kadang semarak dan kadang lesu. 28 tahun seharusnya
sudah bisa masuk ke tingkatan internasional, minimal sejajar dengan Asia, tapi
sekarang LKF malah kalah dengan Thailand," ujar Hamartoni dalam rapat
persiapan LKF di Ruang Sungkai Gedung Balai Keratun.
Karena itu, kata dia, LKF tahun 2018 harus memasukkan ruh GAK dalam
setiap kegiatan. Sehingga peserta LKF mendapatkan kesan berharga.
"Hal tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana kegiatan untuk
bekerja secara profesional dan berpengalaman untuk kemeriahan Lampung,"
katanya.
Terkait status gunung Krakatau yang masih aktif, Hamartoni menjelaskan,
jika kegiatan tidak memungkinkan, maka even ke Gunung Anak Krakatau ditiadakan.
"Ya, misalkan tidak memungkinkan kita tidak mengadakan even jelajah
Gunung Anak Krakatau, namun LFK tetap akan dilaksanakan," tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Lampung, Budiharto mengatakan,
Lampung Krakatau Fair (LKF) XXVIII tahun 2018 akan diwarnai dengan Krakatau
Travel Fair (KTF) untuk mempromosikan destinasi-destinasi wisata di Lampung.
Direncanakan, 30 pembeli (buyer) internasional akan membeli paket
wisata di Bumi Ruwa Jurai.
"KTF itu akan mengundang buyer luar daerah dan mancanegara.
Diperkirakan ada 30 orang buyer luar negeri dan 50 buyer dari provinsi lain.
Kegiatannya kami jual paket-paket wisata kepada buyer itu agar sebagai penjual
bisa dibeli buyer luar negeri itu," kata Budiharto
Dia melanjutkan, KTF bekerja sama dengan Garuda Indonesia (GI) dan 30
orang pembeli paket wisata itu sudah dipastikan bisa datang.
"Kami belum tahu negara mana saja, karena yang mengurus GI dan itu
link nya GI. Diharapkan buyer itu dapat berinvestasi pula di Lampung,"
katanya. (ira).
Editor: Harian Momentum