BMKG Masih Imbau Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi

img
Ilustrasi. Gelombang tinggi di dermaga./dtc

Harianmomentum.com--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung masih mengimbau nelayan ataupun masyarakat yang tinggal di pesisir tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi hingga 8 Agustus mendatang.

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Maritim Lampung Sugiono kepada harianmomentum.com, Senin (6/8).

"Meski gelombang tidak setinggi sebelumnya mencapai 6 meter, namun dengan prediksi 2,5 hingga 4 meter tetap berbahaya sehingga nelayan harus waspada saat akan melaut," ujarnya.

Ia menyebutkan, gelombang tinggi tersebut diprediksi akan terjadi di sejumlah wilayah perairan termasuk wilayah barat Lampung dan Selat Sunda bagian selatan.

"Gelombang itu terjadi lantaran adanya pola tekanan tinggi di Samudra Hindia barat Australia yang memicu terjadinya peningkatan kecepatan angin timuran mencapai 46 kilometer/jam di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga selatan Pulau Jawa," katanya.

Adanya aktivitas tersebut, menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan barat Kepulauan Mentawai hingga barat Provinsi Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Untuk itulah, pihaknya mengeluarkan saran keselamatan agar dapat diperhatikan oleh para nelayan di perairan barat provinsi ini.

Berdasarkan saran keselamatan tersebut, perahu nelayan agar waspada mengingat laju kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Sedangkan, kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter), selanjutnya kapal ferry yang dipengaruhi kecepatan angin lebih dari 21 knot dan gelombang di atas 2,5 meter.

Menanggapi peringatan dini tsunami pasca gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), Sugiono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu mengacu informasi dari pihak berwenang seperti BMKG ataupun Badan Nasional Penangangan Bencana (BNPB) sehingga tidak terjebak berita bohong (hoax).

"Kami berharap masyarakat tidak mudah terkecoh dengan berita bohong sehingga dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar atas terjadinya bencana alam di wilayahnya," kata dia.(awn)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos