RS Buwi Waras: Dokter Penolak Pasien akan Ditindak

img
Arif Yulizar. Foto. Ira.

Harianmomentum.com--Direktur Pelayanan Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) Arif Yulizar menyatakan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut berinisial BS yang menolak pasien akan dikenakan sanksi oleh Komite Medik.

Di hadapan sejumlah awak media Arif mengatakan, pihaknya sudah menegur BS, dokter yang meminta uang muka kepada keluarga pasien korban kecelakaan lalu lintas.

“Iya, kami juga akan menegur. Ini sudah melanggar kode etik kedokteran, jadi kami minta maaf atas kejadian kemarin,” ujar Arif di ruang kerjanya, Rabu (12/9).

Dia mengatakan, perilaku dari oknum dokter tersebut salah dan melanggar Kode Etik Kedokteran. Sehingga oknum dokter tersebut dapat dikenakan sanksi.

Arif menjelaskan, dalam kode etik itu ada sanksi ringan dan sanksi berat. Untuk sanksi beratnya bisa sampai dengan pencabutan izin praktek di rumah sakit.

Dia menambahkan, dalam waktu dua minggu ke depan, Komite Medik akan menggelar rapat koordinasi terkait oknum dokter tersebut. Kemudian dalam rapat tersebut akan diputuskan sanksi untuk dokter yang bersangkutan.

“Pemutusan sanksi itu hasil dari rapat seluruh pengurus Komite Medik,” tegasnya.

Sementara BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung menegaskan tidak ada aturan pasien peserta BPJS Kesehatan harus membayar 50 persen dari total biaya berobat sebelum dilakukan tindakan medis.

Kabid SDM Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung Nurman mengatakan, BPJS Kesehatan tidak pernah mengeluarkan aturan tersebut. "Tidak, tidak ada aturan seperti itu di BPJS Kesehatan," katanya.

Pihaknya akan menindaklanjuti ke RSBW untuk memastikan berita yang dimaksud. Namun pihaknya memastikan masalah ini tetap akan ditindaklanjuti oleh BPJS Kesehatan.

Sebelumnya, pasien korban kecelakaan yang bernama Nur Fajri Vanza Javier (14), membutuhkan tindakan operasi mulut. Namun oknum dokter di RS BW tersebut meminta keluarga korban membayar minimal 50 persen biaya rumah sakit sebelum dilakukan tindakan medis operasi rahang pasien.

"Setelah dokter tersebut memberi penjelasan kami langsung di usir oleh oknum dokter tersebut," kata Ikhwan wahyudi (38), ayah pasien. (ira).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment