Harianmomentum.com--Sejumlah warga di Kabupaten Waykanan melakukan pencegatan atau aksi putar arah truk pengangkut batu bara over kapasitas yang dinilai menjadi penyebab rusaknya jalan lintas Sumatera di wilayah setempat.

Aksi dilakukan oleh pemuda Waykanan, di persimpangan Kampung Giham Kecamatan Blambangan Umpu, Kamis (18/10) malam. 

Aksi putar arah terhadap armada bermuatan batu bara oleh sejumlah masyarakat Waykanan merupakan buntut dari persoalan rusaknya jalan lintas dan jembatan yang sudah sangat memperhatinkan.

Ariyanto Joeanda, pemuda asal Blambangan Umpu yang ikut melakukan aksi putar arah truk bermuatan batu bara mengatakan kegiatan ini dilakukan agar penegak hukum dan pemerintah peduli terhadap infrastruktur yang ada di daerah setempat.

"Aksi ini merupakan kepedulian masyarakat terhadap infrastruktur di Kabupaten Waykanan, yang selama ini mobil batu bara tersebut melanggar tonase yang sudah di sepakati yakni 25 ton," katanya.

Padahal, sudah ada ketentuan tonase untuk melintasi wilayah Kabupaten Waykanan yang disepakati beberapa waktu lalu bersama anggota DPRD serta penegak hukum di kabupaten ini.

Dia juga menambahkan aksi putar arah terhadap  truk bermuatan batu bara akan terus dilakukan sampai pengusaha atau pengguna jasa angkutan itu menyepakati kesepakatan yang telah disepakati, dan meminta penegak hukum menjalankan tugas secara profesional.

Terpisah, Ramhan, sopir truk fuso bermuatan batu bara tersebut  mengeluhkan atas penghentian dan tidak diperbolehkan kendaraannya melintasi wilayah Waykanan. ''Ya selama ini kami sudah bayar mahal kepada pengurus yang ada di Kabupaten Waykanan, dan ini sekarang tidak boleh melintas," ujar Rahman, sopir asal Lahat di perbatasan Sumsel-Lampung.

Akibat aksi tersebut terjadi penumpukan truk bermuatan batu bara di perbatasan Oku Timur dan Waykanan.(vit)