Harianmomentum.com--Proses pembangunan jalan tol trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggibesar masih menyisakan beberapa pekerjaan. Seperti beberapa jembatan penyeberangan dan pembebasan sejumlah bidang lahan.
Pembebasan lahan tambahan terdapat di paket 1 Bakauheni - Sidomulyo dan paket 2 Sidomulyo - Kotabaru dengan berbagai kendala yang masih dihadapi sampai saat ini.
Menurut Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, masih ada layan yang belum selesai proses ganti ruginya. Ada juga yang sudah mendapat ganti rugi namun masih mempertanyakan kesesuaian untuk jumlah ganti rugi terkait dengan tanam tumbuh.
"Dari 200 bidang untuk paket satu, tinggal 40 bidang yang belum ada kesesuaian harga ganti rugi dengan warga seperti di Desa Kuripan, Palembapang, Tajimamela, Canggu.
Sedangkan di paket dua, tersisa 20 bidang yang belum dinilai harga ganti ruginya oleh tim appraisal seperti di Desa Sukaraja," jelas Taufik usai rapat progres pembebasan lahan tol, di ruang rapat Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, Kamis (3-1-19).
Menurut Taufik, meskipun belum diberikan uang ganti rugi, namun masyarakat tetap medukung pembangunan dengan menyerahkan lahannya untuk dibangunkan fasilitas pendukung tol.
Dia berharap, pembebasan lahan tambahan tersebut bisa cepat diselesaikan pada Januari ini sehingga saat pelaporan ke pemerintah pusat tak ada lagi kekurangan sedikitpun pada ruas Bakauheni-Terbanggibesar.
"Secara fisik tidak ada masalah, namun kita ingin laporan ke pusat sudah selesai secara keseluruhan seperti fasilitas lahan tambahannya," kata dia.
Kemudian untuk pembebasan lahan tambahan 8,86 hektare di ruas tol Terbanggi Besar-Pematangpanggang, masih dalam tahap sosialisasi publik sehingga nantinya bisa dilakukan penetapan lokasi. (ira).
Editor: Harian Momentum