Harianmomentum.com--Dari 34 Provinsi di Indonesia, Lampung peringkat ke-14, wilayah dengan kerawanan tinggi pada Pemilu 2019.
Berdasarkan data yang dipaparkan Komisioner Bawaslu Lampung, Iskardo Pangga, wilayah paling rawan (kerawanan tinggi) pada Pemilu 2019 yakni Papua Barat (52,83); lalu Daerah Istimewa Yogyakarta (52,14); dan Sumatera Barat (51,21); serta Maluku (51,2).
Selanjutnya Sulawesi Tenggara (50,86); kemudian Aceh (50,59); Nusa Tenggara Timur (50,52), Sulawesi Selatan (50,26), Sulawesi Tengah (50,5); Sulawesi Utara (50,2); Maluku Utara (49,89); Papua (49,86); Nusa Tenggara Barat (49,59); dan Lampung (49,56).
Sedangkan, wilayah dalam kategori kerawanan paling rendah pada Pemilu 2019 yakni Bangkabelitung (44,18), Sumatera Selatan (44,75) dan Jakarta (44,78).
“Kategori tersebut, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Bawaslu RI beberapa waktu lalu,” kata Iskardo dalam kegiatan media gathering Bawaslu Bandarlampung, di aula Hotel Kurnia Perdana, Selasa (26-3-2019).
Baca juga: Bincang-Bincang Bawaslu dengan Insan Pers
Menurut dia, ada beberapa potensi kerawanan pemilu, diantaranya: hak suara, proses kampanye, politik uang, logistik pemilu, sara, politik identitas, berita bohong (hoaks), hari quic coun dan penghitungan suara (tungsura) di TPS serta daftar pemilih tetap (DPT).
“Pada 2010 silam, Pak Yudhoyono (Mantan Presiden RI) menyampaikan bahwa racun demokrasi itu adalah politik uang dan intimidasi. Tapi saat ini, ada energi baru yang menjadi kekhawatiran banyak pihak, yakni ujaran kebencian dan hoaks,” tuturnya.
Sedangkan untuk politik sara (perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan), menurut Iskardo saat ini kurang berpengaruh.
“Mudah-mudahan sampai Pemilu 2019 berlangsung tidak ada politik sara yang dipergunakan. Tapi memang, politik sara sempat menjadi trending saat di Pilkada di DKI Jakarta beberapa waktu lalu, bisa dikatakan jadi gorengan lah,” jelasnya.
Untuk meminimalisir semua potensi kerawanan Pemilu 2019 di wilayah Lampung, Bawaslu setempat berharap partisipasi banyak pihak, termasuk insan pers di dalamnya.
“Dengan begitu, mudah-mudahan dapat tercipta pemilu yang bersih, damai dan aman,” harapnya.
Hal senada dikatakan Ketua Bawaslu Bandarlampung, Candrawansyah. Dia juga berharap kerja sama banyak pihak dalam mensukseskan Pemilu 2019.
“Untuk mensukseskan pemilu butuh partisipasi banyak pihak, termasuk insan pers dan masyarakat pada umumnya,” kata Candra.
Menurut Candra, dalam pelaksanakan tugas pengawasan pemilu, pihaknya juga membutuhkan informasi dari masyarakat terkait pelanggaran pemilu yang terjadi.
"Selama ini kami merasa banyak terbantu, sebab banyak temuan (pelanggaran pemilu) yang kita tindak lanjuti berawal dari informasi masyarakat, termasuk dari rekan-rekan media," ungkapnya.
Lebih lanjut, Candra mengajak insan pers untuk senantiasa berkontribusi aktif, dalam menciptakan pemilu yang bersih, aman dan kondusif.
"Pemilu sudah semakin dekat, mari kita sama-sama melawan hoaks, ujaran kebencian dan politisasi sara pada Pemilu 2019 ini," imbaunya.(acw)
Editor: Harian Momentum