Harianmomentum.com--Apriliati, politikus wanita berlatar belakang advokat itu kembai mendapat kepercayaan masyarakat untuk duduk di DPRD Provinsi Lampung periode 2019-2024.
Sikapnya yang ramah dengan tutur kata yang santun namun tegas ternyata membuat masyarkat di Daerah Pemilihan (Dapil) satu, Kota Bandarlampung senantiasa mengingat namanya.
Politikus asal PDIP tersebut merupakan politikus wanita yang terkenal pemberani. Awal masuk di dunia politik pada 2005 silam, dia sudah berkecimpung di badan bantuan hukum dan advokasi PDIP Lampung.
Tak main-main, Anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2014-2019 itu telah menjalankan pengabdiannya di PDIP dengan baik. Beragam masalah hukum kemasyarakatan ditanganinya tampa kenal lelah.
“Sebelum 2015 kerjaan saya mengadvokasi buruh, karena PDIP sejak dulu terus memperjuangkan nasib buruh. Saya juga mengadvokasi para pejabat yang tersangkut masalah hukum,” tutur Apriliati saat berdialog dengan harianmomentum.com, Minggu (30-6-2019).
Walau kini sudah duduk di legislatif, namun dunia advokat tetap digandrunginya. Buktinya, beberapa jabatan penting dalam keorganisasian advokat dijabatnya, seperti: Sekretaris Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia Provinsi Lampung dan Wakil Ketua Ikatan Advolat Indonesia untuk wilayah Lampung.
“Saya sudah berkecimpung di di dunia hukum sejak tahun 1993. Kemudian saya mulai berhenti sebagai advokat pada 2014, karena saat itukan saya menjabat DPRD Provinsi Lampung,” tuturnya.
Menurut wanita berhijab itu, keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai wakil rakyat berkat dorongan dari rekan seprofesinya.
“Rekan-rekan sesame advokat, khususnya di wilayah Kota Bandarlampung menginginkan ada perwakilan mereka di legislatif,” tuturnya.
Sebab, sambung dia, dilegislatif ini kan persoalan anggaran, program kerja untuk sekup pemerintah Provinsi Lampung akan dibahas.
“Tugas kami sebagai dewan perwakilan rakyat tentunya mendorong program-program pro rakyat, termasuk program untuk kemaslahatan rekan-rekan advokat,” bebernya.
Dorongan tak hanya datang dari rekan seprofesi advokat, melainkan datang juga dari keluarga dan rekan-rekannya di keorganisasian lain yang digandrunginya. Sebab, selain di dunia advokat, dia juga aktif di beberapa keorganisasian lain.
Seperti di dunia pendidikan. Apriliati mengajar di Universitas Bandar Lampung (UBL). Dia adalah dosen untuk mata kuliah khususu hukum acara perdata, pidana dan tata usaha negara.
“Dukungan yang pertama tentunya dari dalam keluarga. Ada juga dukungan dari luar, seperti dari rekan-rekan seprofesi termasuk juga dari mahasiswa dan para dosen-dosen yang sudah lama mengenal saya,” ungkapnya.
Visi dan Misi
Apriliati punya impian, merangkul sebanyak-banyaknya kaum wanita untuk terjun di dunia perpolitikan.
“Visi misi yang saya bawa sebenarnya apa yang ada di ikon partai kami, berjuang untuk kesejahteraan rakyat,” kata Aprilati.
Namun, dia lebih cendrung kepada program-program yang bersentuhan langsung dengan rakyat. “Saya lebih difokuskan ke persoalan perempuan dan anak,” ujarnya.
Sehingga, sambung dia, dalam kegiatan yang digagasnya selalu melibatkan unsur perempuan. “Kalau Bunda Eva berfokus ke ibu-ibu pengajian, saya fokus kepada perempuan secara umum, khusunya perempuan yang bisa didorong untuk aktif dalam persoalan politik dan pembangunan,” tuturnya.
Dia berharap, meski para perempuan tersebut tak terlibat secara langsung dam perpolitikan namun aspirasi mereka dapat dikawal dan diperjuangkan.
“Semula persoalan politik ini hanya untuk dunia laki-laki, namun perlahan pemahaman itu kita kikis melalui pendidikan politik yang terus kita gaungkan,” paparnya.
Sebab menurut dia, perempuan harus aktif dalam berpolitik. “Tanpa kita sadarai, di dalam keluarga perempuan juga berpolitik. Berpolitik dalam rangka mengatur sistem (menejemen) keluarga,” katanya.
Bicara soal rutinitasnya yang padat sebagai seorang wakil rakyat sekaligus politikus, Apriliati tetap peduli terhadap keluarga. Menurut dia, yang terpenting adalah komunikasi yang tak terputus.
“Alhamdulillah sampai sekarang komunikasi bisa berjalan baik. Karena sekarang tidak ada yang sulit bagi saya, apa lagi saat ini ada gejet, kapan pun kita dapat dengan mudah berkomunikasi dengan keluarga," katanya.
Lebih dari itu, kata dia, ada beberapa hal yang harus dibangun bersama keluarga, diantaranya dorongan motifasi keluarga dan keterbukaan.
“Dirumah saya berperan sebagai ibu sekaligus istri bagi suami. Maka saya harus memaksimalkan komunikasi, apa saja kegiatan diluar wajib saya sampaikan ke keluarga,” jelasnya.
Menurut dia, pola seperti itu sudah diterapkannya sejak lama. “Sebelum saya terjun di dunia politik, dulunya kan saya advokat, jadi keluarga sudah terbiasa dengan rutinitas saya yang padat di luar rumah,” ungkapnya.(acw)
Riwayat Jabatan
- Mengawali karir politik di PDIP pada 2005 dan bertugas di Badan Bantuan Hukum dan Advokasi PDIP Lampung
- Wakil Ketua Bidang Infentarisasi dan Aset Partai periode 2010-2015
- Wakil ketua bidang Buruh DPD PDIP Lampung (masih menjabat)
- Ketua Kaukus Perempuan Politik Provinsi Lampung periode 2016-2021
- Sekertaris Kaukus Perempuan Parlemen Provinsi Lampung 2016-2021
- Sekretaris Badan Adbitrasi Syariah Provinsi Lampung (masih menjabat)
- Sekretaris Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia Provinsi Lampung (masih menjabat)
- Wakil Ketua Ikatan Advolat Indonesia untuk wilayah Lampung (masih menjabat)
Editor: Harian Momentum