Harianmomentum--Setiap menjelang pilkada, sudah pasti diramaikan dengan kegiatan sosialisasi. Bentuk dan caranya pun beragam. Ada yang langsung dan tidak.

Sosialisasi dengan cara tidak langsung yang umum dilakukan melalui pemasangan alat praga, berupa spanduk dan banner bergambar sang kandidat kepala daerah.

Ada juga yang langsung menyapa masyarakat melalui beragam bentuk kegiatan hiburan, olahraga, hingga bertemakan pendidikan.

Dari sekian banyak bentuk kegiatan sosialisasi itu, tentu yang bersifat hiburan-lah yang paling banyak menarik simpati masyarakat.

Kondisi tersebut terjadi di Provinsi Lampung yang akan menggelar pemilihan gubernur (pilgub) pada tahun 2018 mendatang.

Arinal Djunaidi, merupakan salah satu kandidat calon gubenur yang tingkat popularitasnya terus menanjak melalui kegiatan sosialisasi yang rutin digelar dua kali dalam sepekan selama dua bulan terakhir.

Bentuk kegiatan sosialisasi yang dilakukan Ketua DPD Partai Golkar Lampung itu, hiburan kesenian tradisional wayang kulit.

Sekilas bentuk hiburan itu terkesan biasa saja, bahkan mungkin tidak sedikit yang meragukam efektifitasnya untuk mendongkrak popularitas sang, karene dianggap ketinggalan zaman.

Tercatat sudah 17 kali pagelaran wayang kulit sosialisasi Bakal Calon Gubernur Lampung itu dihelat, di penjuru provinsi berslogan Sai Bumi Rua Jurai itu. Hasilnya, nama Arinal Djunaidi semakin di tengah masyarakat.

Bukan itu saja, pageleran wayang kulit itu pun menimbulkan efek positif lain, selain meningkatnya popularitas sang kandidat.

Efek positif paling mudah di lihat adalah mengibur masyarakat. Setiap pertujukan, rata-rata disaksikan lebih dari empat ribu orang.

Efek positif kedua, adalan upaya pelestarian kesenian tradisional. Selanjutnya adalah nasehat dan petuah yang tersirat dalam setiap lakon (cerita) wayang kulit yang diketengahkan.

Dengan kata lain, sosialisi Arinal Djunaidi memberikan tontonan sekaligus tuntunan hidup kepada masyarakat lewat petuah wayang kulit. (mnz)