Harianmomentum--Ketua DPC Demokrat Lampung Utara (Lampura), M. Yusrizal tampaknya kian mantab
menjadi kontestan pemilihan kepala dan wakil kepala daerah Lampura pada
tahun 2018 mendatang.
Terbukti. Beberapa
waktu lalu ia mendaftar sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di proses
penjaringan yang di lakukan DPC PDIP Lampura. Kini Wakil Ketua II DPRD itu juga
mengikuti proses penjaringan serupa yang di adakan oleh DPC Hanura Lampura.
Yusrizal ditemani oleh
anggota fraksi Demokrat DPRD Lampura, Herwan Mega dan Wansori juga beberapa
kader partai Demokrat setempat, Senin (10/7) datang di sekretariat DPC Hanura
untuk mengembalikan berkas pencalonan dirinya baik sebagai Bupati maupun Wakil
Bupati.
Kedatangan Yusrizal
disambut oleh panitia penjaringan dan anggota Fraksi Hanura. Dihadapan panitia
dan pengurus Hanura yang dikemas dalam acara bincang santai visi dan misi itu,
Yusrizal memaparkan bagian dari beberapa visi dan misi dirinya.
Dihadapan pengurus
Hanura, Yusrizal menyampaikan apresiasinya terhadap partai Hanura atas
eksistensi nya dalam berkontribusi terhadap pembangunan di Lampura dan dia pun
berharap sinergisitas antara Demokrat dan Hanura kian menguat kedepannya.
Dalam paparan visi dan
misi nya, orang nomor satu di DPC Demokrat Lampura itu menyatakan pentingnya
kolaborasi antara rakyat dengan pemimpin. Karena dengan itu semua maka ada
sinergitas dan konektivitas roda pembangunan.
Dia juga mengatakan
akan berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daerah dengan
cara menggali potensi segala sektor untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.
"Tak dipungkiri kenyataannya PAD kita dibawah rata-rata. Daerah kita
termasuk tertinggal padahal merupakan salah satu kabupaten tertua. Semuanya
dikarenakan minimnya akses dan fasilitas yang ada untuk meningkatkan sektor
perekonomian dan penggalian PAD," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia,
kedepan jika dia mendapatkan amanah untuk memimpin Lampura langkah utama yang
dilakukan untuk meningkatkan PAD yakni mencari akar masalah dan mencoba membuat
formulasi mengatasinya dengan cara mengundang para ahli, ilmuan yang
profesional untuk mendiagnosa keadaan yang terjadi di Lampura.
"Pemimpin punya
keterbatasan. Jadi memerlukan tim yang tangguh juga masukan dan saran dari
para ilmuan, akademisi dan praktisi yang profesional. Sehingga akan bisa
dikaji langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan. Tentunya semua itu bukan
hal yang instan semua butuh proses dan dukungan kita semua," pungkasnya. (Ysn)
Editor: Harian Momentum