Titian Asa Anak Petani Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Lampung

img
Foto: Arinal Djunaidi.

Harianmomentum--Dahulu 56 tahun lalu, di Kampung Negarabatin, Kabupaten Waykanan, setiap hari seorang bocah laki-laki bercelana pendek, bertelanjang kaki menyusuri jalan setapak sepanjang beberapa kilometer. Kaki kecilnya kerap melompat di antara bebatuan dan ilalang yang masih berembun.

 

Saat ini di usia 61 tahun, anak petani itu kembali ke kampung halamannya meminta restu untuk menjadi Gubernur Lampung.

Arinal Djunaidi begitu nama anak laki-laki itu.


Usai Salat Jumat  diakhir Bulan Juni 2017, di depan kerabat dan para tokoh kampungnya, Arinal yang bergelar Sutan Salom Pemuka Marga mengisahkan sepintas perjalanan hidupnya. "Makanya tapak kaki saya lebar,," katanya berkelakar.

 

Sang ayah terkejut saat Arinal Djunaidi yang masih bocah mengutarakan keinginan dan pemikiran tentang cita-citanya. Bagaimana bisa, bocah sekecil itu sudah punya keinginan ingin menamatkan sekolah rakyat (SR) jauh dari kampung halamannya, di ibukota Provinsi Lampung yang dulu masih berupa kota kembar Tanjoengkarang-Teloekbetoeng.

 

Sang ayah yang berasal dari Negarabatin dan ibunya dari Negribesar hanya bisa terus berdoa dan mendukung apa yang dicita-citakan putranya. Sang bocah tak ingin hanya tamat sekolah dasar, dan paling maksimal menjadi kepala kampung. 

 

Arinal Djunaidi tak mau bersaing dengan sanak-saudara berebut jabatan tertinggi di kampungnya. Dia ingin berbuat lebih, tak hanya untuk masyarakat kampungnya tapi juga untuk seluruh masyarakat Provinsi Lampung.


Sang ayah angkat tangan dengan tekad bulat itu, dan akhirnya berupaya keras agar sang putra dapat meraih cita-citanya. 

 

Anak petani itu pun, melanjutkan sekolah menengahnya di Bandarlampung. Setelah itu, Arinal Djunaidi melanjutkan pendidikan di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) di Desa Hajimena, Kecamatan Natar Lampung Selatan. Tamat sekolah, sang bocah yang telah tumbuh menjadi remaja melihat ada kesempatan untuk menjadi sarjana. 

 

Dia memilih masuk Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Dengan mengantongi gelar insinyur pertanian, Arinal Djunaidi pun mendaftarkan diri sebagai pegawai negeri dan meniti kariernya dari tingkatan paling bawah sampai akhirnya menjadi yang tertinggi (Sekretaris Daerah Provinsi Lampung).

 

Dia juga mengaku bersyukur sempat merasakan bagaimana sulitnya kehidupan sebagai anak petani.


Arinal Djunaidi juga mengatakan bersyukur tidak mudahnya menyelesaikan tahapan pendidikan dan karirnya.


“Saya bersyukur pernah mengalami berbagai kesulitan saat menempuh pendidikan. Itu mengajarkan saya tentang kesabaran, keiklasan dan kejujuran untuk mengatasi semua kesulitan," terangnya.

 

Tahap demi tahap, karir birokrasi ditekuninya sampai satu titik, dia diajak Tamanuri "mulang tiuh" menjadi wakil bupati di Kabupaten Waykanan. Tapi, kala itu, Gubernul Lampung Sjachroedin ZP tak setuju. Dia ingin Arinal Djunadi menjadi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov). Sebagai abdi negara, Arinal Djunaidi patuh pada pimpinan tertingginya. 

 

Kariernya sebagai Sekdaprov Lampung berlanjut hingga era kepemimpinan Gubernut Ridho Ficardo.

 

Setelah pensiun dari karier PNS, Arinal Djunaidi menjajaki  peruntungan di dunia politik sebagai Ketua DPD Partai Golkar Lampung.


Belum setahun mengemban jabatan tersebut, kinerja Arinal sebagai Ketua DPD Golkar Lampung menuai apresiasi dari DPP partai berlambang beringin itu.

 

DPP Partai Golkar menilai, kegiatan sosialisasi pencalonan sebagai gubernur, sekaligus konsolidasi dengan pengurus dan kader partai di seluruh penjuru Provinsi Lampung, dinilai DPP Partai Golkar sebagai langkah tepat, untuk memperosilid kekuatan partai menghadapi Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019.

 

Dengan selogan "Arinal Tulus Melayani Rakyat", suami Rianasari itu gencar menyapa masyarakat melalui media sosialisasi wayang kulit.

 

"Harus ada sistem dan industrialisasi untuk pemberdayaan sektor yang menjadi hajat mayoritas masyarakat Lampung," kata Arinal.

 

Dengan menjadi gubernur, Arinal Djunaidi mengatakan baru dapat berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat Lampung lewat kebijakan-kebijakan yang prorakyat.


"Apalagi yang saya inginkan, tak ada lagi yang ingin dikejar, kecuali bagaimana mencurahkan ilmu dan pengalaman untuk kesejahteraan masyarakat,"  ungkapnya.

 

 Arinal Djunaidi yakin tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya. "Tuhan itu adil, di padang pasir, qurma bisa tumbuh subur, apa lagi di daerah kita yang katanua tongkat saja bisa jadi tanaman," jelasnya.(**)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos