Dana PAN Tersendat, PAC Desak DPW Cabut Surat di Kesbangpol

img
Para Ketua PAC PAN di Bandarlampung//dok

MOMENTUM, Bandarlampung--Polemik pimpinan di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) Lampung belum usai. 

Buntutnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Bandarlampung Wahyu Lesmono.

Dampaknya, DPD PAN Bandarlampung tidak bisa mencairkan dana bantuan partai politik (parpol) dari negara melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat.

Sebab, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Provinsi Lampung hingga kini belum mencabut surat pemberhentian Wahyu Lesmono, Ketua DPD PAN Bandarlampung yang tembusannya telah sampai di Kesbangpol setempat.

Kondisi itu menuai protes dari para pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PAN di Bandarlampung.

Ketua DPC PAN Kecamatan Telukbetung Selatan (TKB) Indra S mengatakan, urusan dana parpol seharusnya sudah cair sejak beberapa waktu lalu.

"Tapi ada sistem yang terganjal di Kesbangpol, terkait pencairan itu. Setelah kami telusuri, ternyata karena adanya surat (pemberhentian Wahyu) dari DPW PAN," kata dia kepada harianmomentum.com, Minggu (3-11-2019).

Menurut dia, semestinya DPW PAN Provinsi Lampung segera mencabut surat pemberhentian tersebut. Sebab Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN telah mengintruksikan untuk mengembalikan jabatan Wahyu seperti semula.

“Kalau ada stetemen yang manyatakan intruksi, atau saran dari DPP ini bisa dilaksanakan, bisa tidak, ini imbasnya akan buruk. Namanya perintah, semestinya harus dilaksanakan,” jelasnya.

Jika tuntutan tidak juga dianulir, para ketua DPC PAN se-Bandarlampung mengancam akan mendatangi kembali Kator DPP PAN. 

“Kami akan adukan masalah ini ke DPP. Agar Ketua Umum juga tahu prihal masalah ini. Ini permasalahan krusial, sebab menyangkut kepentingan umum,” ungkapnya.

Ketua DPC PAN Kecamatan Telukbetung Utara Ramli menambahkan, karena dana parpol tersebut tidak kunjung bisa dicairkan, para pengurus ranting tidak bisa konsolidasi, yang tujuannya untuk mengembangkan partai. Setelah kami tanya ke DPD, ternyata ada konflik. 

“Uang ini kan (dana parpol) limitnya sampai akhir November. Kalau tidak juga dicairkan akan dikembalikan ke negara. Maka kami memohon dan menuntut DPW mencabut surat di Kesbangpol itu (pemberhentian Wahyu),” kata dia.

Menurut dia, pihaknya sudah sering berkoordinasi dengan DPW, prihal masalah pencabutan surat keputusan yang telah dikirimkan ke Kesbangpol itu. 

“Tapi sampai saat ini DPW tidak juga mencabut surat Plt di Kesbangpol. Padahal sebentar lagi kita akan melangsungkan pemilihan kepala daerah. Kalau dana parpol tidak turun bagaimana kami bergetak, kami mau beli atribut dan sebagainya,” keluhnya.

Lebih lanjut dia pun mengungkapkan kekecewaannya dengan DPW PAN Lampung. “Saya kecewa dengan kepemimlinan saat ini. Bisa saja kami rebut-ributan. Tapi kami ingin tetap menjaga marwah partai,” tegasnya.

Baca juga: DPW PAN Lampung Bersikeras Memberhentikan Wahyu Lesmono

Sementara, Ketua DPC PAN Kecamatan Kedamaian Ami Mardani menegaskan bahwa konflik di PAN Lampung sudah selesai. 

“DPP sudah mengeluarkan surat intruksi mengembalikam kepengurusan DPD PAN Bandarlampung yang diketuai Wahyu Lesmono. Itu intruksi dari ketua umum, Pak Zulkifli Hasan,” ungkapnya.

Namun yang dia heran, mengapa hingga kini Plt. Ketua DPW PAN Provinsi Lampung Irfan Nuranda Djafar belum menarik surat pemberhentian Wahyu Lesmono di Kesbangpol. 

“Ini kan salah satu pembangkangan namanya. Kalau di militer ditembak langsung itu, karena membangkang, menghambat partai,” tegasnya.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Plt. Ketua DPW PAN Provinsi Lampung Irfan Nuranda Djafar menegaskan tidak akan mencabut surat keputusan pemberhentian Wahyu Lesmono di Kesbangpol. 

“Keputusannya kan sudah jelas. Lagi pula itu kan (dana parpol) uang negara, tidak akan hangus,” kata dia saat dikonfirmasi.

Menurut Irfan, jika memang para Pengurus DPC di Bandarlampung butuh dana politik itu, bisa berkoordinasi dengan pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD PAN Bandarlampung Hanafiah Hamidi.

“Silahkan temui Pak Hanafi, minta dicairkan, untuk keperluan apa. Tapi kalau tetap ngotot mau lewat Wahyu, ya begitulah. Maka mereka ini mau duitnya atau mau orangnya. Kalau memang betul-betul perlu (uangnya) temui Pak Hanafi,” imbaunya.(acw)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos