MOMENTUM,
Bandarlampung--Program pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan
di Kota Bandarlampung masih banyak dikeluhkan warga setempat.
Keluhan itu disampaikan warga saat berlangsungnya reses
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung dari daerah pemilihan
(Dapil) Bandarlampung.
Untuk itu, para Anggota DPRD Lampung dapil kota setempat
siap menjembatani dan memperjuangkan aspirasi warga, baik kepada pemerintah kota
(pemkot), maupun kepada pemerintah provinsi (pemprov).
Bicara soal pembangunan infrastruktur, menjadi tugas dan
wewenang komisi IV untuk memperjuangkannya.
Nah, di Dapil Bandarlampung ada Kostiana, Sekretaris Komisi
IV DPRD Lampung. Selama sepekan mejalani reses, Kostiana selalu mendengar
keluhan warga terkait infrastruktur.
Dalam berbagai kesempatan reses, Kostiana tak mau mengumbar
janji kepada warga. Apalagi, warga yang mengeluhkan soal infrastruktur
pembangunan jalan yang menjadi kewenangan pemkot setempat.
“Masalah infrastruktur yang kami terima dari hasil reses
telah kami sampaikan ke Pak Walikota,” kata Kostiana saat reses di RT 09, LK
III, Kedaton, Bandarlampung, Rabu (6-11-2019).
Namun demikian, menurut Kostiana mereka bukanlah pengambil
kebijakan. “Tugas kami menyerap aspirasi warga, menjembataninya kepada
pemerintah. Karena itu saya pribadi tak mau banyak mengumbar janji,” ungkap
politisi asal PDIP itu.
Bendahara DPD PDIP itu pun menyarakankan warga untuk
mengikuti prosedural yang berlaku. Jika ada jalan di wilayahnya yang rusak dan
ingin diperbaiki.
“Prosedurnya pengusulan yang disampaikan melalui surat
resmi, ditandatangani warga, RT, Kelurahan, Kecamatan, selanjutnya diteruskan
ke pemkota atau dinas terkait,” katanya.
Tugas Anggota DPRD dalam hal ini, adalah mengawal agar
pengajuan tersebut bisa diprioritaskan. Namun, jika yang mau diperbaiki adalah
jalan kota, maka DPRD setempatlah yang dapat mendorong pembangunan itu.
“Maka kalau nanti ada DPRD kota yang gelar reses, warga bisa
sampaikan keluhannya. Insyaallah akan kita bantu akomodir," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Budiman AS, Anggota DPRD Lampung dari
Dapil Bandarlampung yang merupakan anggota Komisi IV.
“Saya sudah sampaikan ke masyarakat bahwa kami anggota DPRD
bukan eksekutor, tugas kami mendorong teralisasinya pembangunan yang baik untuk
masyarakat,” jelasnya.
Bicara soal pembangunan infrastruktur, khususnya jalan di
wilayah kota setempat, menurut Ketua Partai Demokrat Bandarlampung itu, ada
harapan besar untuk ditindak lanjuti.
Apalagi, kata dia, dalam waktu dekat Pemprov hendak
membayarkan dana bagi hasil kepada pemkot setempat.
“Semoga dana bagi hasil yang jumlahnya kurang lebih Rp200
miliar ini bisa bermanfaat untuk pembangunan Bandarlampung,” harapnya.
Soal jalan provinsi, Budiman menyoroti jalan yang mengarah
ke tempat-tempat pariwisata, khusunya di wilayah Telukbetung Barat. Jalan
penghubung menuju pantai, dari Bandarlampung ke Pesawaran.
“Jalan menuju tempat pariwisata macet, apalagi kalau hari
libur. Ini butuh dilebarkan, kita akan dorong itu,” ungkapnya.
Apalagi, sambung dia, rencananya di Pesawaran akan ada
pangkalan besar tentara anggkatan laut. “Kalau ini sampai jadi, maka
infrastrukturnya harus disiapkan. Bukan nanti, tapi dari sekarang
disiapkannya,” jelasnya.
Sementara bicara masalah kesehatan dan pendidikan, ada
Apriliati, Anggota DPRD Lampung dapil Bandarlampung yang kini duduk di Komisi
V.
“Kami di PDIP sangat konsen dengan program-program yang
sifatnya langsung bersentuhan dengan masyarakat, termasuk soal pendidikan dan
kesehatan,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Lampung itu.
Apriliati menuturkan, dari beberapa tempat yang telah
dikunjunginya selama reses, keluhan terbanyak ya soal kesejahteraan rakyat.
“Hasil reses ini akan kami sampaikan ke pemprov. Insyallah
Pak Gubernur akan memprioritaskan hasil reses kami untuk dapat direalisasikan,”
jelasnya.
Dia menyebut, keluhan untuk program kesehatan diantaranya
terkait penyaluran Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan program untuk pendidikan
diantaranya penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Dua hal ini banyak dikeluhkan warga. Tapi ini kan program
pusat. Kami di PDIP kan juga punya dewan di pusat. Kami akan sampaikan ke
mereka agar penerima KIS dan KIP ini bisa ditambah,” katanya.
Namun ada juga masyarakat yang mengeluhkan bahwa penyaluran
KIS dan KIP tidak tepat sasaran. “Nanti kita (DPRD) akan minta agar
pendistribusian KIS dan KIP ini didata ulang. Jangan sampai yang keluarga yang
mampu dapat, yang kurang mampu malah tidak dapat,” ungkapnya.(acw)
Editor: Harian Momentum