MOMENTUM, Bandarlampung--Acara peluncuran (lounching) maskot Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandarlampung “terjun bebas”.
Dari total 5000 kupon undian yang dibagikan, hanya kurang-lebih 250 peserta yang turut menghadiri kegaitan yang digelar di Tugu Adipura (bundaran gajah), Kota Bandarlampung, Minggu (15-12-2019), pagi itu.
Mirisnya lagi, para ketua Partai Politik (Parpol) di kota setempat mengaku tidak mendapat undangan untuk menghadiri kegiatan yang bertujuan untuk sosialisasi Pilkada 2020 itu.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Ketua KPU Bandarlampung Dedi Triadi mengklaim kegiatan tersebut sudah sesuai target yang diharapkan. Namun dia mengakui adanya permasalahan, salah satunya soal pembagian kupon. Banyak peserta yang memegang lebih dari satu kupon undian.
“Target peserta sebanyaknya. Sudah mencapai target sepertinya. Kupon yang kita siapkan 5000, habis. Kita sudah mencoba membaginya, satu orang satu kopon,” kata Dedi saat diwawancarai harianmomentum.com di sela-sela kegiatan.
Saat ditanya berapa perkiraan jumlah peserta yang hadir, Dedi tak mau menyebut. “Kita serahkan kepada rekan-rekan media, menilainya,” ujarnya.
Baca juga: Peserta Acara KPU Bandarlampung Mayoritas Berbusana Merah
Pantauan harianmomentum.com, peserta yang hadir dalam acara yang dibalut dengan jalan sehat itu hanya kurang-lebih 250 orang. Para peserta mayoritas berbusana merah.
“Kita tidak membatasi. Silahkan masyarkat hadir berolahraga. Selagi mereka ingin berpartisipasi silahkan saja,” kata Dedi menanggapi soal mayoritas peserta yang berpakaian merah.
Lebih lanjut soal woro-woro atau pemberitahuan adanya kegiatan, kata Dedi pihaknya sudah berupaya mensosialisasikannya, lewat media massa dan media sosial.
“Kita sudah mensosialisasikan terkait Pilkada, (saat ini) secara simbolik kita melonching jingle dan maskot. Kita menginginkan partisipasi masyarakat,” ungkapnya.
Selain masyarakat umum, Dedi mengatakan pihaknya turut mengundang partai politik (parpol) untuk turut berpartisipasi dalam acara. Sedangkan untuk para bakal calon kepala daerah memang tidak diundang secara resmi.
“Bakal calon (kepala daerah) tidak kita undang, hanya kita publikasi. Tapi ketua-ketua parpol kita undang,” ucapnya.
Namun pantauan harianmomentum.com, tidak ada ketua parpol tingkat Kota Bandarlampung yang turut menghadiri kegiatan tersebut.
Baca juga: Peserta Jalan Sehat KPU Bandarlampung Berebut Kupon Undian
Dikonfirmasi terkait hal itu, para ketua parpol di Kota Bandarlampung mengaku tidak mendapat undangan dari KPU kota setempat.
“Kalau kita diundang pasti hadir, kita siap mengikuti kegiatan yang dilaksanakan penyelenggara (KPU). Apalagi ini jelang pilkada. Tapi karena kita tidak tahu ada acara pagi tadi, maka ktia tidak datang,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Bandarlampung Budiman AS.
Budiman kecewa, KPU tidak melibatkan parpol untuk sosialisasi semacam itu. Padahal kegiatan tersebut memakan dana atau anggaran yang tidak sedikit.
“Seharusnya parpol ini diajak. Jadi terjalin sinergitas yang baik antara parpol dengan penyelenggara,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPD II Partai Golkar Bandarlampung Yuhadi. Yuhadi mengatakan, dia tidak menerima undangan dari KPU, untuk menghadiri kegiatan peluncuran maskot pilkada.
“Tidak dapat. Hubungan saya selama ini baik dengan KPU, secara personal maupun kelembagaan. Sebab walau bagaimana pun juga, KPU itu mitra. Tapi untuk peluncuran maskot ini, memang tidak ada undangannya,” ungkapnya.
Yuhadi menuturkan, selama ini dia selalu hadir di kegaitan KPU, jika mendapat undangan.
“Selama ini saya hadir langsung, kalau ada acara KPU. Kalau pun saya benar-benar tidak bisa hadir, pasti mengutus pengurus dari DPD (yang mewakili),” jelasnya.
Dia pun menyayangkan, mengapa parpol tidak diundang dalam kegiatan tersebut. “Sebenarnya acara ini bagus dan baik. Tapi mungkin selip kali ya, mungkin stafnya lalai, sehingga undangan tidak sampai di kita,” ucapnya.
Ketua DPC Partai Gerindra Bandarlampung Andika Wibawa juga menyatakan hal serupa. Dia pun mengaku tidak menerima undangan, baik tertulis maupun via jejaring sosial.
“Biasanya kalau ada undangan yang sampai di Kantor DPC, atau fraksi, pasti sampai ke saya. Biasanya juga, kalau pun tidak lewat surat, ada pemberitahuan dari whatsapp. Tapi ini tidak ada sama sekali,” ungkapnya.
Lebih lanjut Andika menyarankan agar KPU setempat tidak sungkan-sungkan melibatkan parpol di setiap kegiatan jelang Pilkada 2020.
“Lebih baik lagi kalau para bacalonkada diundang juga. Jadi ramai, tidak sepi seperti ini. Kan tujuannya untuk sosialisasi,” imbaunya.
Menurut Andika, jika KPU Bandarlampung ingin partisipasi pemilih meningkat, dari Pilkada sebelumnya, mereka harus bisa sosialisasi maksimal.
“Saya yakin banyak masyarakat juga tidak tahu acara ini. Sebab promosinya kurang,” jelasnya.
Menurut dia, jika sosialisasi KPU semacam itu selalu sepi, target KPU untuk mendulang partisipasi pemilih sebesar 77,8 persen akan sulit terwujud.
“Saya yakin, masih ada masyarakat yang tidak tahu kalau di 2020 mendatang akan ada Pilkada di kota ini,” ucapnya.(acw)
Editor: Harian Momentum