MOMENTUM, Bandarlampung--Di halaman rumah yang cukup luas, di tepi pantai, terdapat banyak tampi yang terbuat jaring yang digunakan untuk menjemur ikan teri.
Jajaran tampi yang disusun memanjang dengan tiang setinggi pinggang orang dewasa itu menutupi hampir seluruh luas halaman rumah.
Pemandangan itu tidak hanya satu tempat. Tetapi, hampir seluruh rumah warga di Pulau Pasaran, Bandarlampung, memiliki tempat menjemur ikan teri.
Di antara pemilik usaha ikan teri adalah Ratna (35). Pada Kamis (6-2-2020), dia bersama sejumlah pekerjanya, tampak sibuk memisahkan tumpukan ikan teri untuk ditata merata memenuhi permukaan tampi.
Menurut Ratna, proses pembuatan ikan teri cukup mudah. Hanya direbus dengan air laut yang ditambahkan dengan garam kemudian dijemur di bawah panas matahari.
Namun, Ratna mengatakan, saat ini produksi ikan teri tidak bisa dilakukan setiap hari karena musim hujan.
"Kalau musim panas, cukup dijemur seharian. Tapi karena hujan, mendung, jadi (menjemur ikan teri) makan waktu dua hari," katanya.
Selain hujan, cuaca buruk juga menyebabkan nelayan tidak pergi ke laut menangkap ikan. Akibatnya, penghasilan usaha ikan teri juga menurun.
"Kalo cuaca normal kami bisa dapat ikan dari nelayan sampai satu ton. Sekarang paling banter satu kuintal," katanya, seraya berharap cuaca kembali normal agar nelayan bisa melaut. (*/pin/os)
Editor: Harian Momentum