MOMENTUM, Pringsewu--Sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah dan elemen masyarakat perlu terus diperkuat untuk mencegah pengaruh negatif paham radikalisme dan terorisme.
Hal tersebut mengemuka dalam forum diskusi yang diselenggarakan Kepolisian Daerah (Polda) Lampung dan Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Kegiatan yang dibuka Wakil Direktur (Wadir) Direktoran Bimbingan Masyarakat (Bimas) Polda Lampung AKBP.Abdurahman Napitupulu itu berlangsung di Hotel Urban Pringsewu, Kamis (2-2-2020).
Menurut AKBP. Abdurahman Napitupulu, peran lembaga pendidikan seperti pesantren, pergurunan tinggi dan lembaga-lembaga sosial sangat diperlukan untuk mencegah pengaruh radikalisme dan terorisme.
"Saat ini ancaman radikalisme, terorisme dan narkoba semakin memprihatinkan. Tentunya ini menjadi tanggung jawab kita semua, untuk bersama sama mencegah dan menangkalnya," kata AKBP. Abdurrahman Napitupulu.
Dia berharap, pesantren dan universitas dan lembaga-lembaga lainya bisa menjadi mitra kepolisian untuk menangkal pahaka radikalisme, terorisme dan intoleransi di tengaha masyarakat.
Hal senada disampaikan Ken Setiawan aktivis gerakan Negara Islam Indonesia Crisis Center ( NII Crisis Center) yang menjadi narasumber diskusi tersebut. Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama memerangi pemikiran memecah belah tersebut. Caranya dengan merangkul segenap lingkungan untuk kembali berpegang teguh pada Pancasila. (**)
Laporan: Sulistiyo
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum