MOMENTUM, Palembang--Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN Holding Mahmudi menginspeksi kebun kelapa sawit dan karet PTPN VII di Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (21-2-2020).
Didampingi Direktur Operasional PTPN VII Husairi, mantan Direktur Operasional Tanaman Tahunan PTPN IX ini, datang Kamis malam di Unit Betung. Paginya, mereka meninjau pabrik kelapa sawit Betung, kebun karet Unit Tebenan, kebun sawit Unit Betung Krawo, dan singgah di Unit Musilandas.
Datang ke Pabrik Kelapa Sawit Betung pukul 07.00, Mahmudi secara cepat mengecek proses giling TBS di hampir semua stasiun. Lalu, ia bergegas menuju kolam pengolahan limbah. Hanya 15 menit, ia langsung menuju laboratorium pengujian mutu yang berada di Kantor Sentral.
“Saya lihat prosesnya baik dan normal.Tetapi saya minta masalah losess (kerugian) harus terus kita benahi. Saya tadi melihat di kolam limbah masih ada kandungan minyak. Terus, saya cocokkan di catatan laboratorium, ternyata memang tercatat losessnya masih di ambang toleransi, sekitar 1,8 persen,” kata dia.
Kepada jajaran di Unit Betung, Mahmudi berpesan agar angka kehilangan produksi di off farm atau pabrik ini terus diperbaiki. Ia menduga, masih ada setting mesin yang masih belum pas dengan karakter bahan baku yang diolah.
Kunjungan dilanjutkan dengan melihat kebun kelapa sawit di Afdeling II Unit Betung dan di Unit Betung Krawo. Ia menemukan masih ada potensi produksi kelapa sawit, terutama berondolan sawit (butir buah tanggal) yang tidak dipungut bersih.
“Ini masih banyak brondolan yang tidak terpungut. Tolong semua elemen, dari manajer, asisten, mandor, sampai pemanen untuk memperhatikan berondolan ini. Sebutir brondolan ini nilainya sekitar Rp50. Saya punya hitungan berapa nilai losess dari berondolan ini. Jika diakumulasikan bisa Rp800 miliar per tahun di seluruh PTPN,” tegasnya.
Selain menginspeksi secara detail tentang losess dari off farm dan on farm, Mahmudi juga memacu kinerja karyawan dengan memberikan motiivasi. Di hadapan para manajer dan pekerja di Unit Betung Krawo, ia mengingatkan tentang keberlangsungan hidup perusahaan yang menjadi tanggung jawab semua karyawan.
“Berondolan yang berserakan di hadapan kita ini adalah duit. Anggap ini adalah koin Rp50-an. Ayo kita peduli, kita pungut untuk menambah jumlah produksi. Bukan hanya pemanen, tetapi mandor, asisten, manajer, termasuk saya, ayo peduli. Sebab, yang bisa mempercepat kebangkitan perusahaan kita, salah satunya adalah kepedulian terhadap berondolan,” kata dia.
Saat menginspeksi kebun karet Unit Tebenan, Mahmudi meminta seorang penyadap untuk melakukan uji sadap. Ia merasa perlu menguji langsung untuk memastikan pengaruh virus fusicocum yang menyerang tanaman karet dalam dua tahun terakhir.
“Alhamdulillah sepertinya dampak virus itu sudah berkurang. Daunnya sudah tumbuh dan pulih. Mudah-mudahan sehat terus dan berproduksi lebih baik,” kata dia.
Kedatangan Mahmudi disambut antusias seluruh manajer Unit di wilayah Sumsel. Kepada Mahmudi, Manajer PTPN VII Unit Betung meminta dukungan untuk perbaikan dan standarisasi pada mesin Pabrik Kelapa Sawit yang dibangun tahun 1984 itu. Ia juga melaporkan kondisi on farm yang bisa mengejar target, tetapi masih terganggu oleh factor keamanan.
“Kondisi saat ini, di Unit Betung baik on farm maupun off farm berjalan normal dan cukup kondusif. Persoalan losess justru terjadi dari factor eksternal, yaitu pencurian TBS. Kebetulan saat ini harga TBS sedang naik, ancamannya juga naik. Kami kerahkan semua kekuatan dari Polri, BKO TNI, keamanan, dan seluruh asisten patroli terus siang malam,” kata dia.
Kepada Mahmudi, Manajer Unit Tebenan Andri mengatakan akan mengoptimalkan penggalian prooduksi pasca serangan virus fusicocum. Ia menjelaskan, proses produksi di unit yang dia pimpin cukup kondusif dan produksi menunjukkan kenaikan.
Di Unit Betung Krawo, Daniel Solikin selaku Manager Unit mengajak Mahmudi meninjau kebun sawitnya dengan sepeda motor. Ia mengatakan, masalah paling krusial di unit ini adalah pencurian TBS. Sedangkan produksi dari kebun yang dikelolanya menunjukkan peningkatan signifikan.
Kepada puluhan karyawan Unit Betung Krawo yang berkumpul menyambut inspeksi, Mahmudi meminta dukungan untuk membangkitkan perusahaan dengan bekerja lebih semangat, lebih jujur, dan lebih peduli. Mahmudi berbaur dengan karyawan untuk meneriakkan yel-yel SIPro yang menjadi tagline PTPN Group.
Sebelum mengakhiri kunjungan, Mahmudi menyempatkan sholat Jumat di Masjid Al Ikhlas, Kompleks PTPN VII Unit Musi Landas. Dalam perjalanan menuju Kantor Perwakilan PTPN VII di Palembang untuk rapat bersama para manajer.
Mahmudi juga singgah di Balai Penelitian Karet Sembawa, instansi yang saat ini dihier PT Riset Perkebunan Nusantara (RNI) dan di bawah PTPN Holding. (rls).
Editor: Harian Momentum