PGN Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi

img
Ilustrasi. Foto. Ist.

MOMENTUM, Bandarlampung--PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus meningkatkan infrastruktur gas bumi di Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan energi gas masyarakat.

“Jaringan pipa gas di Jawa Timur untuk menyalurkan gas bumi telah mencapai lebih dari 1.900 Km," ujar Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama melalui rilis yang diterima harianmomentum.com, Selasa (25-2-2020).

Menurut dia, di Jawa Timur terdapat pusat-pusat industri dan populasi rumah tangga yang cukup padat. Sehingga pemakaian energi gas bumi cukup tinggi. 

Volume kebutuhan gas Jawa Timur 150 - 160 BBTUD, namun di 2019 pasokan yang bisa disalurkan sekitar 130 BBTUD.

Selama ini pasokan gas di Jawa Timur bersumber dari beberapa lapangan KKKS. Sejak tiga tahun terakhir, terjaadi beberapa kali gangguan dan penurunan alamiah yang mengakibatkan pasokan gas bumi terganggu.

Untuk memenuhi kebutuhan gas yang meningkat, PGN memperpanjang pasokan gas di Jawa Timur dengan PT Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty Ltd (“Ophir”).

Ophir akan memperpanjang pasokan gas yang bersumber dari Lapangan Maliwis. Perjanjian jual beli gas (PJBG) yang telah ditandatangani pada 19 Februari 2019. Selama ini pasokan PGN di Jawa Timur yang bersumber dari Lapangan Maleo.

“Kerjasama pasokan gas untuk lapangan Maliwis sampai tahun 2023 dengan volume rata-rata sebesar 20 BBTUD. Dengan demikian, ketahanan pasokan kebutuhan gas di Jawa Timur untuk sementara waktu dapat terjaga,” ungkap Rachmat.

Sementara Direktur Komersial PGN Dilo Seno Widagdo menuturkan, PGN akan terus hadir sebagai solusi pemenuhan kebutuhan energi baik gas bumi.

"Kami akan menjadi bagian dalam peningkatan daya saing perekonomian dan ketahanan energi yang berkelanjutan dan bersama seluruh stakeholder bersinergi untuk menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan gas bumi untuk seluruh sektor yang berdampak untuk perekonomian nasional," tutur Dilo.

Selain itu, untuk mencari solusi kebutuhan gas bumi di Jatim dan untuk meningkatkan ketahanan pasokan gas, pengembangan terminal LNG di Teluk Lamong ditargetkan akan selesai secara permanen pada tahun 2020 untuk pemenuhan kebutuhan gas di Jawa Timur sebesar 180 MMSCFD di tahun 2023, serta dapat berkembang untuk memenuhi semua kebutuhan gas di Jawa Timur sebesar 600 MMSCFD. 

“Selain memenuhi kebutuhan gas dan kepastian pasokan yang lebih terjamin, pengembangan LNG Teluk Lamong ditargetkan dapat memberikan efisiensi untuk konsumen dan memperluas pelayanan gas bumi. Terminal energi Teluk Lamong juga bagian dari strategi untuk mendukung tercapainya kemandirian energi nasional,” jelas Dilo.

Dalam menjalankan operasional memasok gas di Jawa Timur, lanjutnya, PGN selalu berupaya agar aliran gas tetap bisa stabil. Maka dari itu, terminal LNG juga menjadi solusi sebagai sumber alternatif apabila terjadi kekurangan pasokan. 

Untuk menghindari kondisi shortage atau kekurangan pasokan gas di Jawa Timur, perlu integrasi dan sinkronisasi perencanaan infrastruktur, pasokan dan demand secara mendalam. Penyediaan pasokan gas dari LNG menjadi opsi untuk menjaga reliability dan security pasokan gas di Jawa Timur, jelas Dilo.

PGN optimistis mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi guna pemenuhan kebutuhan ke berbagai segmen di Jawa Timur, serta menjangkau wilayah-wilayah baru di Jawa Timur seperti di wilayah selatan dan barat Jatim. 

Terpenuhinya kebutuhan gas dan ketahanan pasokan gas yang terjamin, diharapkan dapat mewujudkan ketahanan energi dan mengembangkan titik-titik perekonomian baru dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (rls).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos