PTPN VII Raih Indonesian CSR Brand Equity Award 2020

img
Direktur Komersil PTPN VII Achmad Sudarto

MOMENTUM, Jakarta--PT Perkebunan Nusantara VII mendapat apresiasi untuk kiprah kepedulian sosial perusahaan (CSR). The Iconomics, media yang terintegrasi dengan lembaga riset ini memberikan peringkat “Gold” kepada PTPN VII pada ajang Indonesia CSR Brand Equity Award 2020 di Jakarta, Kamis (27/2/20)., 

PTPN VII dinilai berhasil membangun citra baik korporasinya dengan menguatkan CSR (corporate social responsibility). Penghargaan diserahkan CEO The Iconomics Bram S Putro dan terima Direktur Komersil PTPN VII Achmad Sudarto. 

Pada sambutannya, Bram yang juga founder lembaga itu mengatakan, sebelum menentukan korporasi yang mendapat award, pihaknya melakukan berbagai riset mendalam tentang reputasi objek survey. Ia menyebut, lebih dari 10 ribu responden dimintakan persepsinya terhadap perusahaan-perusahaan yang diikutkan dalam penilaian.

“Ajang Indonesian CSR Brand Equity Award 2020 ini bertujuan memberikan perspektif baru penilaian efektivitas suatu program CSR. Artinya, bukan hanya dilihat dari seberapa besar pendanaan dan ruang lingkup wilayah, jumlah penerima, atau kajian efektivitas fisik, tetapi juga dari sisi persepsi masyarakat umum,” kata dia.

Usai menerima penghargaan, Direktur Komersil PTPN VII Achmad Sudarto menyatakan terima kasih kepada responden yang telah memberi penilaian positif kepada korporasinya. Ia mengatakan, CSR bagi perusahaan perkebunan yang memiliki aset kebun luas dan berada di tengah masyarakat adalah salah satu benteng untuk tegaknya perusahaan.

“Pertama, saya menyampaikan terima kasih kepada The Iconomics. Kedua, yang lebih penting terima kasih saya kepada publik yang telah memberikan persepsi baik kepada PTPN VII dalam program CSR. Penghargaan ini adalah indikator untuk kami, bahwa program CSR harus terus mendapat porsi terbaik. Sebab, kami memang membutuhkan pagar sosial yang kuat untuk mengamankan aset yang berada di tengah masyarakat,” kata dia.

Tentang program CSR yang dilakukan PTPN VII, Darto, sapaan akrabnya, mengaku memberi perhatian khusus. Bahkan, dalam posisi cash flow perusahaan yang sedang kurang menguntungkan pun, pihaknya tetap menyisihkan untuk membantu lingkungan.

“CSR bagi kami adalah elemen penting dalam sistem manajemen dan alokasi anggaran. Sebab, faktor keamanan aset dan produksi sangat utama. Sementara, kami tidak mungkin memagar semua kebun dan aset yang sangat luas dan berada di tengah masyarakat. Jadi, pagarnya yang tetangga-tetangga kita. Dengan peduli lingkungan, mereka akan ikut mengamankan aset kita,” tegasnya.

Achmad Sudarto juga menambahkan, dalam kondisi perusahaan yang belum beruntung, pihaknya terus mencari opsi agar program kepedulian ini tetap berjalan. Salah satunya, dengan menggandeng lembaga zakat nasional, Rumah Zakat, untuk menggalang dana zakat karyawan dan menyalurkannya kepada lingkungan.

“Kami punya lebih dari 10 ribu karyawan dan lebih dari 80 persen muslim. Kami berpikir, jika setiap karyawan mengeluarkan zakat dari gajinya Rp10 ribu, maka akan ada Rp100 juta sebulan. Kami minta bantuan Rumah Zakat untuk mengelola, lalu menyalurkannya kepada para mustahik di sekitar perusahaan kami,” kata dia.

Kerja sama dengan Rumah Zakat ini, kata Achmad Sudarto sudah mulai berjalan. Namun, belum semua karyawan muslim mengikuti program tersebut karena kendala teknis dan sosialisasi. Dia meyakini, dalam beberapa bulan ke depan, sosialisasi selesai dan dapat memberi pencerahan soal zakat profesi ini.

“Ini belum bisa semua ikut karena memang tidak ada paksaan. Ini sifatnya kesadaran berdasarkan pemahaman terhadap ajaran agamanya. Dan untuk diketahui, zakat yang yang terkumpul akan dikelola dan disalurkan dalam bentuk zakat produktif. Jika ini sudah berjalan, saya yakin CSR kita akan lebih bermakna,” kata dia. (*)

Editor: Nurjanah






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos