Pemuda yang tergabung dalam gerakan Sahabat Muda Anna (SMA) itu memantapkan pilihan untuk memenangkan Anna Morinda dan Fritz Akhmad Nuzir pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Metro apda September 2020 mendatang.
Koordinator SMA Metro, A Chahyadi Lamnunyai mengatakan, komitmen pergerakan yang mandiri dan solid telah tertanam dalam diri anggota sejak dibentuknya SMA pada 20 Februari 2020 lalu.
"Ada 11 pemuda Kota Metro yang menjadi promotor awal munculnya relawan SMA. Berawal dari sahabat-sahabat yang memang sering kumpul bareng kemudian tercetuslah bahwa pemuda memiliki peran untuk berkontribusi dalam hal-hal yang positif,” kata dia pada Harianmomentum.com, Minggu (15-3-2020).
Sehingga, sambung dia, kami berfikir tidak ada salahnya untuk berhimpun menentukan pilihan demi terciptanya perubahan ke arah yang lebih baik di Kota Metro.
Pria yang akrab disapa Yadi itu mengaku memantapkan pilihan kepada pasangan Anna-Fritz setelah melalui banyak pertimbangan.
Dari sejumlah nama bakal calon kepala daerah (bacalonkada) yang mereka seleksi, akhirnya pilihan bermuara pada Anna-Fritz yang mereka harapkan mampu menjadi pelopor perubahan untuk Kota Metro mendatang.
"Antusias sahabat-sahabat pemuda sangat besar sekali terhadap Anna-Fritz, maka yang tergabung dalam SMA dari berbagai kalangan pemuda,” jelasnya.
Menurut dia, banyak pemuda dari berbagai latar belakang yang memiliki potensi di bidangnya masing-masing.
“Mungkin inilah yang membuat SMA berbeda dengan yang lain. Satu lagi yang lebih penting, sahabat muda ini mandiri. Kami tidak meminta imbalan apapun. Imbalan terbesar yang kami harapkan adalah perubahan manajemen kota ini agar lebih baik lagi," harapnya.
Hal senada disampaikan Koordinator pergerakan SMA Metro, Ahmad Satibi. Menurut Ahmad Satibi, Anna-Fritz sebagai wakilnya pemuda Kota Metro memberikan motivasi dan semangat tersendiri bagi generasi perubahan.
"Kebetulan di Metro ada Anna-Fritz, tokoh dari kalangan muda yang memiliki kesamaan visi dan memiliki rekam jejak yang mumpuni dan sangat layak untuk tampil dan menang di pilwakot (pemilihan walikota) mendatang,” kata dia.
Dengan majunya Anna-Frits di Pilkada mendatang, mereka merasa ada keterwakilan. “Maka kami terpanggil untuk mendirikan gerakan ini. Penting untuk dicatat, bahwa gerakan ini sama sekali tidak ada permintaan maupun kontribusi khusus secara materi dari calon. Kami ini murni gerakan volunteer (sukarelawan)," jelasnya.
Dia menyebut, sejak berdiri hingga kini tercatat lebih dari 300 pemuda yang terdaftar sebagai relawan SMA. Angka tersebut terus bertambah setiap harinya.
"Anggota kami terdiri dari beragam profesi dan latar belakang. Mulai dari mahasiswa, pengusaha UMKM, startup, dokter, akademisi, pegawai swasta, bahkan komunitas-komunitas hobi juga banyak mendominasi,” paparnya.
Menurut dia, itu semua diluar perkiraan awal mereka. “Ternyata antusiasme pemuda-pemuda Metro cukup tinggi pada gerakan ini," ujar pria yang akrab disapa Tibi tersebut.
Tibi mengungkapkan, pergerakan SMA dimulai dari Sahabat, lingkungan terdekat, dan relasi bisnis. Pergerakan tanpa menjanjikan uang maupun pemberian sesuatu tersebut dinilai ampuh dalam menekan angka politik uang.
"Kita tidak menjual visi ataupun janji. Kami hanya ingin para pemuda Metro terus membangun relasi dan semangat kolaborasi untuk mengawal pembangunan di kota ini, di berbagai lini,” harapnya.
Namun Tibi tidak memungkiri bahwa selama ini, dari tahun ke tahun pandangan umum masyarakat soal pemenangan Pilkada selalu indentik dengan politik uang.
“Itu tantangan terbesar kami. Tapi sejauh ini pemuda sudah mulai sadar, bahkan jengah dengan pola yang sudah terbentuk. Belum lagi tantangan kedepan kalo ada calon lain yang memainkan politik identitas. Kita akan lawan itu, karna relasi dan kolaborasi terbangun dari keberagaman," tegasnya.
Jika amanah masyarakat Bumi Sai Wawai tertuju pada Anna-Fritz, mereka berharap pasangan tersebut dapat mengakomodir para pemuda dalam beraktivitas dan kreatifitas serta dapat berkolaborasi aktif mendukung karya pemuda.
"Berdayakan pemuda dengan segala potensi dan bakat mereka. Karena kami yakin beliau berdua memiliki kelebihan masing-masing yang dapat ditularkan sehingga dapat menjadi magnet positif untuk melahirkan sosok pemimpin-pemimpin muda masa depan," ungkapnya.(**)
Laporan: Adipati Opi
Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum
