MOMENTUM, Bandarlampung-- Guna mencegah pandemi virus Corona di Provinsi Lampung, Pelabuhan Panjang menyiapkan Crisis Center Covid-19.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otiritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang Andi Hartono mengatakan, memerlukan tindakan dengan disiplin tinggi untuk mencegah dan menangani pandemi global Covid-19.
"Wabah Covid-19 mempengaruhi aktifitas operasional di Pelabuhan Panjang, yang tentu akan berdampak terhadap perekonomian di Propinsi Lampung. Untuk itu diperlukan pengendalian agar penyebaran virus covid19 dapat ditekan,” kata Andi Hartono kepada harianmomentum.com, Selasa (31-3-2020).
Menyikapi hal tersebut, KSOP Panjang beserta instansi maritim di Provinsi Lampung menyiapkan Crisis Center Covid-19 untuk menekan dampak wabah Covid-19 khususnya di wilayah kerja Pelabuhan Panjang.
Rencana pembentukan Crisis Center itu, kata dia, sudah dibahas KSOP Panjang bersama instansi terkait dalam rapat pada Senin (30-3-2020).
Hadir dalam rapat antara lain Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Lampung Amrul Adriansyah, Direktur Polairud Polda Lampung Ivan Setiadi, General Manager IPC Panjang Drajat Sulistyo serta pimpinan kantor kesehatan Pelabuhan Panjang.
Menurut Andi, pembentukan crisis center dimaksudkan agar penanganan kapal dan pasien di atas kapal yang terpapar Covid-19 sesuai standar yang ditetapkan Kepala KSOP Kelas I Panjang pada 16 Maret 2020.
Dengan demikian, protokol keselamatan dan kesehatan dapat dijalankan secara cepat, tepat dan maksimal. Crisis center merupakan kerangka organisasi agar bisa bergerak cepat dalam mengambil keputusan jika terjadi kondisi kritis.
Pengambilan keputusan di bawah Kepala kantor KSOP Kelas I Panjang. Anggota crisis center dibagi dua: anggota tetap dan tidak tetap. Berasal dari seluruh pemangku kepentingan di bidang pelayaran dan pelayanan pelabuhan, baik instansi pemerintah, BUMN, maupun swasta.
Posko crisis center direncanakan di lokasi IPC Panjang. “Pelabuhan Panjang telah menyediakan ruang khusus isolasi jika ada awak kapal yang terpapar Covid19,” ujar GM IPC Panjang, Drajat Sulistyo.
Untuk itu, Drajat membutuhkan bantuan pengamanan dari Danlanal maupun Dirpolairud guna memperketat penjagaan di Pelabuhan Panjang.
Menanggapi hal itu, Ivan Setiadi menyatakan akan menyediakan tambahan 13 ruang khusus isolasi di Rumah Sakit Bhayangkara. "Ruang Crisis Center juga dilengkapi dengan berbagai peralatan pendukung seperti, alat pelindung diri serta perlengkapan yang berfungsi mencegah penularan virus," jelasnya. (*).
Laporan: Rifat Arif.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum