MOMENTUM, Bandarlampung--Sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi darurat pademi Covid-19 saat ini, Hotel Radison Lampung pada Kamis malam (9-4-2020) menyalakan lampu kamar hotel dengan bentuk hati.
Director of Sales and Marketing Hotel Radisson Lampung Kedaton, Erwin Suwondo mengatakan, pihaknya tetap menyalakan lampu kamar hotel meski sedang tidak berpenguhi. Hal itu dilakukan sebagai wujud kepedulian Radisson terhadap siatuasi yang sedang terjadi saat ini.
"Untuk sementara, penyalaan lampu baru dilakukan satu kali, tadi malam. Tapi kemungkinan nanti pada saat-saat tertentu akan kami nyalakan kembali," kata Erwin kepada harianmomentum.com, Jumat (10-4-2020).
Sebelumnya, sejak daruat Covid-19, Hotel Radison Lampung menutup sementara pelayanan tamu yang menginap selama sebulan hingga 30 April 2020.
Pria yang akrab disapa Erwin ini menjelaskan, meski hotel menutup layanan tamu menginap, semua saluran komuniasi telepon tetap beroperasi.
"Jika pelanggan memerlukan bantuan, jangan ragu untuk menghubungi kami," katanya.
Menurut dia, penutupan sementara layanan menginap karena diperkirakan pada April dan Mei mendatang merupakan puncak wabah virus Corona di Indonesia.
"Kalau hotel tetap buka, kami tidak tahu apakah tamu yang menginap membawa virus atau tidak. Selain itu, tamu juga sedang sepi sehingga operasional tidak seimbang antara pemasukan dan pengeluaran," dia menjelaskan.
Dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan tamu, karyawan, serta pengunjung hotel, kata dia, penutupan sementara menjadi pilihan terbaik.
"Keselamatan semua tamu, anggota tim, dan pengunjung kami tetap menjadi prioritas utama. Kami berkomitmen melakukan tindakan yang diperlukan secara bertanggung jawab," katanya.
Erwin menyatkan akan mengikuti rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), imbauan pemerintah, dan semua otoritas kesehatan terkait dengan pencegahan penyebaran Covid-19.
Karena itu, kata dia, pelanggan yang sudah melakukan pemesan, bisa mengakses kebijakan pembatalan Radisson Hotel Group melalui website: www.radissonhotels.com/en-us/covid-19.
Selain itu, meski manajemen merumahkan sekitar 90 persen karyawan, namun mereka tetap mendapatkan tunjangan. (*)
Laporan: Nurjanah.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum