MOMENTUM, Bandarlampung--PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk telah menyusun protokol menghadapi kebijakan baru 'new normal' atau kondisi normal baru ditengah pandemik Covid-19 dalam layanan pengelolaan gas bumi.
Sejak Covid-19 diumumkan sebagai bencana nasional, PGN tetap mengoperasikan seluruh infrastruktur penyaluran gas dengan didukung oleh Tim Rantai Pasok sekitar enam persen dan pekerja full WFH serta WFH kondisonal sebanyak 94 persen.
Direktur SDM dan Umum PGN Beni Syarif Hidayat mengatakan kembali bekerja di kantor, PGN telah menyiapkan skenario dan tahapan back to office bagi seluruh pekerja yang dilaksanakan dalam tiga 3 tahap.
Tahap I dimulai pada 1-30 Juni 2020, namun dapat menyesuaikan waktu berakhirnya PSBB dengan wilayah operasional perusahaan. Tahap 2 dimulai sejak berakhirnya Tahap 1 sampai dengan status kondisi bencana dicabut oleh BNPB atau 30 hari sejak berakhirnya Tahap 1.
Terakhir, Tahap 3 akan dimulai sejak status kondisi bencana dicabut oleh BNPB atau berakhirnya Tahap 2. Pada tahap ini, seluruh pekerja PGN bisa masuk ke kantor dengan penerapan kebijakan flexibility working place.
“Pada tahap 1, pekerja masuk kantor tapi belum semua atau WFO fleksibel. Maksimal 50% pada tahap satu dan 70% pekerja pada tahap 2 per satuan kerja. Pelaksanannya mempertimbangkan kebutuhan operasional, kapasitas ruangan, dan ketersediaan fasilitas transportasi untuk pekerja. Waktu kerja juga dipersingkat seefisien mungkin,” ungkap Beni melalui rilis yang diterima harianmomentum.com, Selasa (2-6-2020).
Beni menambahkan, PGN menetapkan kagorisasi pekerja pada pelaksanaan new normal yaitu Work From Office (WFO) wajib bagi pekerja yang berhubungan langsung dengan operasional bisnis perusahaan yang hanya dapat dilakukan di lokasi kerja dan WFO fleksibel dimana kinerja operasional akan lebih optimal dilakukan di lokasi kerja.
“Melihat urgensi pengelolaan energi nasional, PGN melaksanakan WFO dengan tetap melaksanakan protokol pencegaham Covid 19 dengan ketat. Pekerja masuk kantor dengan syarat utamanya adalah dalam kondisi sehat atau fit dan tidak memakai transportasi umum massal. Sedangan WFH Wajib, berlaku bagi pekerja dengan riwayat penyaki risiko tinggi, sedang hamil atau menyusui bayi di bawah dua bulan, serta berstatus sebagai ODP, PDP, atau positif COVID-19,” ungkap Beni.
Dia menjelaskan, prosedur pelaksanaan WFO tetap mengutamakan protokol kesehatan. Perusahaan memberikan dukungan untuk pekerja WFO antara lain penerapan physical distancing, tidak menggunakan transpotasi umum, tidak melepas masker, tidak berbagi meja kerja, dan mengutamakan meeting online. Manajemen juga mengimbau untuk bekerja secara efektif dan menghindari lembur.
Menurut Beni, skenario antisipasi new normal PGN juga disiapkan untuk menjaga kondisi psikis pekerja yang masih merasa khawatir untuk lebih siap menjalankan WFO di tengah masa pandemi.
Dia menegaskan, perusahaan mengoptimalkan upaya tertinggi untuk bisa mengantisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan kerja.
Guna menunjang kesehatan dan pencegahan penyebaran Covid-19 untuk pekerja WFO, lanjut Beni, perusahaan menyediakan APD, sterliriasi dan disinfeksi tempat kerja secara berkala, penyediaan shuttle kendaraan, pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala, penyediaan fasilitas dan tenaga medis, serta penyediaan vitamin dan suplemen untuk menunjang imunitas pekerja sesuai rekomendasi dokter.
“Prosedur WFH masih berlaku seperti biasa. Pekerja diwajibkan melakukan presensi diri melalui aplikasi fitur presensi dan mengisi form Covid tracking setiap hari. Alat komunikasi wajib aktif untuk memperlancar koordinasi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengetahui keadaan pekerja dan bisa dievakuasi apabila terjadi sesuatu,” jelas Beni.
Beni berharap pelaksanaan back to office dalam rangka antisipasi new normal di lingkungan kerja PGN dapat berjalan efektif dan seluruh pekerja bisa benar-benar menerapkan langkah-langkah pencegahan Covid-19 di tempat kerja. Seluruh Kepala Satuan Kerja wajib memonitoring atas pelaksanaan seluruh protokol terkait pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
“Kami mengupayakan skenario ini tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan seluruh pekerja. Diharapkan, nantinya new normal dapat dilaksanakan dengan penuh kesadaran, dedikasi, dan potensi masing-masing. Dengan demikian, dapat kembali mengoptimalkan proyek-proyek strategis PGN untuk bisa mempeluas dampak positif bagi masyarakat,” beber Beni. (*).
Editor: M Furqon/Rls.
Editor: Harian Momentum