MOMENTUM, Bandarlampung--Move on itulah kalimat yang tepat untuk berdamai dengan keadaan di masa seperti ini. Gerbang new normal memang harus segara kita wujudkan dengan tetap menerapkan segala aturan yang ada. Terpisah karena jarak bukanlah menjadi perkara yang dapat melemahkan komunikasi diantara kita semua karena ditiadakanya mudik lebaran akibat dari PSBB. Hari raya idul fitri di tahun ini bahkan terasa sama untuk semua pihak, baik yang ada di perantauan maupun yang ada di kampung halaman. Istilah Syawalan virtual pun meramaikan dunia maya karena menjadi alternatif yang memberikan ruang untuk publik agar dapat bersilaturahmi walaupun hanya secara online sebab kondisi pandemi ini sangat berbahaya apabila ada kerumunan dan kontak fisik secara langsung, sehingga hal tersebut tetap menjadi nikmat yang harus disyukuri setiap waktunya.
Melakukan syawalan virtual di era new normal ini menjadi sesuatu yang luar
biasa. Betapa pentingnya silaturahmi karena tidak hanya sebagai ajang bertemu
dan berkunjung saja. Kehadiran teknologi dengan bantuan perangkat smartphone sangat membantu dalam memilih
berbagai platform media digital yang
dapat digunakan untuk sekedar meluangkan waktu dengan rangkaian obrolan ringan
yang mana partisipannya bisa saling menyapa dan tetap dapat bertatap muka
meskipun tidak berjabat tangan. Sesungguhnya kebersamaan itu indah. Dengan
segenap kreatifitas dan inovasi, momen saling bermaaf-maafan ini tanpa adanya sungkeman
dan pelukan bahkan dikemas semenarik mungkin. Yang tidak lupa juga disempurnakan
dengan ajakan foto bersama dalam bentuk tangkapan layar/screenshot sebagai dokumentasi yang diabadikan.
Syawalan virtual yang istimewa ini dapat dihadiri
oleh siapa saja yang memang utamanya ada keterikatan antara satu sama lain. Biasanya
pelaksanaan kegiatan itupun hanya berkisar 1-2 jam melalui media zoom, goegle hangout, goegle meet, whatsapp dan line ataupun tergantung
dari jumlah orang yang bergabung di dalamnya. Hubungan yang baik dengan sesama rekan kerja maupun teman dekat
memang harus terus dijalin meskipun di tengah badai pandemi yang telah menguras
perasaan dan pikiran kita di saat seperti ini. Sehingga pertemuan daring itu
sendiri harus diwarnai dengan keceriaan walaupun hanya dengan cara yang sangat
sederhana. Layaknya suatu acara resmi, sebuah susunan acara kadang diselipkan
dengan penyampaian tausiah keagamaan yang menginspirasi. Tidak hanya
diaplikasikan oleh kelompok keluarga saja, beberapa instansi maupun
lembaga-lembaga yang ada pun turut menggelar acara tersebut.
Beberapa pihak mungkin saja telah melakukan koordinasi untuk menyukseskan agenda acara tersebut, salah satunya dengan membuat janji terlebih dahulu. Berada di rumah saja, ternyata tetap mampu mengirimkan hangat dan hikmat-nya syawalan virtual tanpa mengurangi makna sebagai simbol tradisi tahunan. Selain sebagai bentuk ibadah, tali persaudaraan serta keakraban dari silaturahmi virtual ini yang diharapkan dapat terus dirajut sebelum, pada saat ataupun setelah kegiatan ini berlangsung. Di tahun 2020, pendekatan komunikasi digital pada prinsipnya memang sudah memberikan kesan dan pengalaman baru yang sangat spesial.(**)
Oleh: Dyaloka Puspita Ningrum,S.I.Kom.,M.I.Kom, penulis adalah Wakil Dekan 2 FISIPOL, dan Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Widya Mataram.
Editor: Harian Momentum