MOMENTUM, Tanjungbintang--PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII akan melepas lahas seluas 173 hektare (Ha) untuk pengembanan kawasan industri Lampung (KAIL).
Selain itu, lahan PTPN VII Unit Kedaton juga ada sudah digunakan untuk pemerintah untuk jalan tol trans Sumatera dan Kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera).
Hal itu diungkapkan Direktur PTPN VII Doni Gandamihardja saat mendampingi Komisaris Utama PTPN VII Nurhidayat mengunjungi kebun karet Afdeling I PTPN VII Unit Kedaton di Waygalih, Kecamatan Tanjungbintang, Lampung Selatan, Jumat (3-7-2020).
“Unit Kedaton ini sangat strategis sehingga lahannya banyak diminta pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Antara lain Itera, jalan tol trans Sumatera itu ground breakingnya di lahan PTPN VII. Juga untuk kawasan Industri Lampung (KAIL),” kata dia.
Doni juga menyinggung tentang pemanfaatan pohon karet tua (non produktif) untuk bahan bakar kamar asap pabrik karet. Ia khawatir lahan bekas kebun yang pohonnya ditebang, jika tidak segera dimanfaatkan atau dikelola akan menjadi masalah di kemudian hari.
Manajer PTPN VII Unit Kedaton Willy Mulyawan dalam pertemuan itu mengatakan belum mempunyai rencana replanting kebun karet. Oleh karena itu, kata dia, lahan kosong bekas tebangan karet dikerja samakan dengan pihak ketiga untuk ditanam jagung.
“Kami ada kerja sama pemanfaatan lahan sebelum ada replanting itu dengan pihak ketiga. Lahan ditanam jagung dalam program ketahanan pangan,” kata Willy yang didampingi Kabag Tanaman PTPN VII Wiyoso.
Selanjutnya, Willy mengatakna Unit Kedaton memiliki areal seluas 5,126 hektare. Tanaman karet produktif seluas 2.992 hektare dan satu pabrik pengolahan karet. Secara umum, proses penggalian produksi dan pengolahan berjalan dengan baik.
“Unit kedaton ini adalah kebun yang lokasinya terdekat dengan Kantor Direksi. Kami berusaha untuk memaksimalkan seluruh proses di Unit ini, tetapi selalu saja ada kendala di lapangan,” kata dia.
Secara umum, kata Willy, para penggalian produksi fluktuasinya bersentuhan dengan RKAP. Namun, pengaruh cuaca, yakni terjadinya kemarau panjang pada 2019 membuat kinerja produksi semester kedua kurang maksimal.
“Pada 2020 ini Insyaallah faktor cuaca cukup baik sehingga daun dan kondisi tanaman juga mendukung. Makanya, kami optimistis pada 2020 ini bisa melebihi target,” kata dia.
Sementara Nurhidayat dalam sambutannya mengutip lirik Mars PTPN VII yang dinyanyikan pada acara pembukaan setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya. Potongan syair itu adalah: “PTPN VII Wadah Insan Utama. Padamu kami berbakti, untuk membangun negeri....”
Menurut Hidayat, kalimat itu sangat tepat dan mengena untuk membangkitkan semangat perjuangan.
“Saya tadi mendengar syair Mars PTPN VII itu sangat terenyuh. Nah, alhamdulillah saya hari ini ketemu sama insan-insan utama itu di sini. Dan, kondisi di mana perusahaan sedang kurang sehat ini harus kita buktikan. Kita harus tanggalkan semua kepentingan pribadi dan kompak untuk membangun kembali kejayaan PTPN VII,” kata dia.
Turut hadir, Senior Executive Vice President (SEVP) Operatin II yang membidangi komoditas karet Dicky Tjahyono. Juga SEVP I Fauzi Omar dan SEVP Business Support Okta Kurniawan. (*).
Laporan: Nurjanah/Rls.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum