MOMENTUM, Ambarawa—Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahun 2020 di Kabupaten Pringsewu membangun green house (rumah kaca) pengembangan produksi hidroponik dan rumah produksi olahan makanan.
Program ekonomi bergulir Kotaku itu terletak di dua desa/pekon. Pembangunan rumah kaca di Pekon Jatiagung, Kecamatan Ambarawa. Sedangkan rumah produksi olahan makanan di Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu.
Peletakan batu pertama proyek itu dilakukan Bupati Pringsewu Sujadi pada Jumat (7-8-2020) dipusatkan di Pekon Jatiagung. Dia mengharapkan kedua program itu dapat berjalan dengan baik sehingga bermuara pada peningkatan perekonomian masyarakat.
"Saya yakin jika dikelola dengan baik, benar dan profesional, dipastikan dapat mempercepat peningkatan perekonomian masyakat," ucapnya.
Sujadi mengapresiasi dan berterima kasih kepada pihak Kotaku yang memilih Kabupaten Pringsewu sebagai lokasi pelaksanaan Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK). "Semoga amanah ini dijalankan dengan baik,"ujarnya.
Dia kembali mengingatkan seluruh pihak dalam melaksanakan kegiatan agar menggunakan tagline 100-0-100. Artinya seratus persen benar dalam perencanaan, nol persen kesalahan, serta seratus persen benar dalam pelaporan dan pertanggung-jawaban.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pringsewu Imam Santiko Raharjo menjelaskan, program pembangunan itu berangkat dari keberhasilan Program PPM. Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Lampung memberikan bantuan pemerintah masyarakat (BPM) infrastruktur PPMK pada tahun 2020.
Jenis kegiatannya yakni pelayanan infrastruktur produktif melalui kegiatan prasarana pengembangan penghidupan masyarakat. Dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Kelurahan Pringsewu Timur dengan membangun rumah produksi yang dinamakan Oemah Sewu sebagai sentra produksi olahan makanan keripik dengan pagu BPM Rp1 miliar.
Kemudian di Pekon Jatiagung membangun rumah produksi “Hidro Agung” untuk pengembangan budidaya tanaman hidroponik dengan pagu BPM Rp1 miliar.
Imam memaparkan, infrastruktur livelihood di Pringsewu Timur dibangun diatas lahan pemda di Komplek Kantor Kelurahan Pringsewu Timur. Rencananya infrastruktur itu terdiri dari tiga bagian. Yakni, rumah produksi olahan makanan (keripik) KSM/UMKM, galeri pemasaran produk KSM/UMKM dan euang terbuka publik (RTP) yang juga akan difungsikan sebagai pusat jajanan rakyat (pujasera).
Sedang program di Pekon Jatiagung, rumah produksi hidroponik akan dilengkapi dengan kantor pemasaran dan ruang edukasi.
Infrastruktur hidroponik dibangun di atas lahan 1.050 m2 yang merupakan lahan warga. Dilengkapi infrastruktur pendukung seperti jalan rabat beton, drainase, tempat parkir, gazebo dan penerangan. Pengembangan hidroponik didesain sebagai pusat edukasi pertanian hidroponik dan agrowisata, selain sebagai wadah pengembangan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian.
Program ini didukung Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu dalam pengadaan benih, pembentukan kelembagaan, pelatihan dan pendampingan oleh para penyuluh Pertanian setempat. Sedangkan Dinas PUPR Pringsewu berkontribusi dalam pemenuhan infrastruktur pendukung seperti sambungan listrik dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)," imbuh Imam.
Kepala BPPW Lampung Maryadini Isa menambahkan, Program Kotaku diinisiasi Kementerian PUPR yang dilaksanakan di seluruh Indonesia di 313 kabupaten/kota. Tujuh diantaranya dii Provinsi Lampung. (*).
Laporan: Sulistyo.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum